Mohon tunggu...
Yassar Rizky
Yassar Rizky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Start now!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pembumi Al Quran itu Kini Telah BersamaNya

20 Januari 2021   14:18 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bumi dan Langit kini menitikkan air mata secara bersamaan. Pohon -- pohon berderik sembari kehilangan beberapa daunnya. Lautan mendesir meluapkan gelombang ombak yang menggulung -- gulung. Tanah bergemetaran seolah melafalkan kehilangan.

Kepulangan Syekh Ali Jaber adalah hari kesekian kali para ulama dipanggil olehNya. Semenjak Covid 19 melanda negeri pada Maret tahun lalu, kurang lebih sebanyak 200 ulama dipanggil keharibaanNya. Sebagai seorang muslim yang mengaku mencintai ulama sebagai pewaris Nabi, tentu hati kita merasa teriris. Kepulangan para ulama itu seolah telah menjadi bukti bahwa Allah merindukan sosok -- sosok penuh kesalihan dan ketaqwaan yang akan mengisi surga -- surganya.

Syekh Ali Jaber dan Al Quran

Semenjak hidup, Syekh Ali Jaber mewakafkan seluruh waktunya untuk membayar keinginan sang ayah. Sang ayah merupakan seorang pemuka agama di Madinah yang sangat mendambakan anaknya (Syekh Ali Jaber) menjadi seperti dirinya. Saat berusia 10 tahun, syekh Ali Jaber sudah sanggup menghafalkan 30 Juz Al Quran. Berbekalkan itu, pada usianya yang ke 13 tahun beliau sudah mengimami sholat di salah satu masjid di kota Madinah.

Selama perjalanan hidupnya, syekh Ali Jaber banyak menghabiskan waktu untuk mendalami Al Quran dengan belajar di sekolah formal dari Ibtidaiyah sampai Aliyah di kotanya, Madinah. Setelah lulus beliau melanjutkan pendidikan khusus untuk pendalaman Al Quran pada ulama dalam kota dan luar kota. Hingga pada tahapan selanjutnya beliau mulai mendakwahkan Al Quran di penjuru dunia.

Salah satu negara yang dikunjungi oleh syekh Ali Jaber yakni Indonesia. Tahun 2008 beliau menginjakkan kaki di Lombok, Nusa Tenggara Barat, asal tinggal istrinya. Di sini beliau menjadi guru tahfidz (hapalan) Quran, Imam salat, khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok. Hingga pada suatu ketika beliau memimpin sholat di salah satu masjid di Menteng, Jakerta. Beliau juga menjadi pembimbing Al Quran dan imam sholat Ied disana. Sejak saat itulah nama beliau mulai sering muncul dalam perkancahan dakwah di Indonesia. Wajah beliau sering ditampilkan di stasiun -- stasiun televisi negeri.

Dakwah yang lemah lembut, beserta pemahaman Al Quaran yang mendalam, serta penjelasan yang terperinci membuat banyak orang Indonesia kagum dengan sosoknya. Beliau seringkali tampil di beberapa acara Al Quran salah satunya menjadi juri Hafidz Quran di salah satu program stasiun televisi. Di beberapa masjid beliau juga banyak mengajarkan bab- bab mengenai Al Quran dan keteladanan Rasulullah serta pembahasan Aqidah. Nama beliau sampai saat ini sudah terkenal di seantero negeri.

Syekh Ali Jaber dan Akbar 

Sebelum dinyatakan positif Covid 19, Syekh Ali Jaber sempat bertemu dengan anak bernama Akbar. Akbar merupakan seorang pemulung yang sempat viral karena dalam suatu momen ia tengah membaca Al Quran disela -- sela kegiatannya. Di pertemuannya tersebut secara mengejutkan Syekh Ali menawari Akbar untuk menjadi anak angkat Syekh Ali Jaber dan berencana menjadikan Akbar seorang hafidz Quran dan Imam Besar di Masjid di Madinah.

Belum genap tiga bulan, Allah memiliki rencana terindah dengan memanggil beliau lebih dahulu. Belum sempat janji itu tertunaikan, tapi insyaAllah Allah sudah mencatatnya sebagai sebuah niatan yang besar yang sama seperti amalan yang terlaksana. Kini, Syekh Ali Jaber telah pergi dengan membawa kebaikan -- kebaikan yang selama ini beliau semai. Semoga Allah menempatkannya di Surga Firdaus. Dan kita digolongkan termasuk orang -- orang yang mencintai ulama. Selamat jalan syekh, penduduk bumi berduka cita melepaskanmu, penduduk langit bersuka cita menyambutmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun