Mohon tunggu...
Yasman Suparyo
Yasman Suparyo Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi bidang SDM- Mahasiswa program studi magister manajemen Universitas Wisnuwardhana Malang

hoby membaca konten politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MSDM: Supervisory Talent Readiness (STR) - Cara Efektif Menyiapkan Leader

21 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 21 Januari 2024   15:40 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam menjalankan organisasi perusahaan diperlukan sumber daya manusia  yang memiliki kemampaun yang sesuai dengan bidang tanggungjawabnya. Divisi Sumber Daya Manusia dalam perusahaan memegang peranan yang sangat  penting untuk memastikan semua karyawan  memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan  Jobs description masing-masing. Manager SDM bersama dengan Manager unit bekerjasama untuk menentukan dan menempatkan karyawan sesuai bidang tugasnya atau dengan kata lain " the right man in the right place".

Sebut saja namanya Mr. X, dia sukses menjadi  Kepala Unit Medium Size di sebuah perusahaan,  namun ketika dipromosi menjadi Kepala Unit yang lebih besar, dia fail (gagal). Mr. X termasuk  karyawan "not the right man in the right place". Ia mungkin memenuhi syarat sebagai "the right man", namun yang jelas "not in the right place." . Contoh tersebut memberikan gambaran kepada kita apa yang dimaksud dengan "the right man in the right place" dan betapa pentingnya dalam pengelolaan SDM dalam perusahaan untuk mendapatkan  kinerja tinggi yang diharapkan.

Di era saat ini dengan tuntutan kerja yang tinggi dan tolerance terhadap error semakin kecil, maka kita harus mempunyai anak buah yang  " the right man  in the right place" supaya masing-masing bisa perform dan tidak menjadi beban atau men-slowing down unitnya. Sebagai leader yang baik harus tegas dan mampu mengganti anak buahnya yang terbukti not the right man in the right place, supaya seluruh team-nya tidak menanggung beban penilaian jelek atas performance unit atau departmennya.

Ada beberapa   parameter atau kriteria dalam " the right man in the right place", :

  • Mampu deliver KRA  (Key Result Area ) atau objective tahunan secara konsisten dengan nilai minimal good.
  • Memiliki  skills dan knowledge yang sesuai Jobs description-nya .
  • Memiliki kemampuan  leadership yang mumpuni dalam arti Ia bisa memimpin dan mengarahkan anak buah nya melakukan apa yang Ia pikirkan dan yang Ia ingin capai. Inti Leadership adalah mampu menciptakan suasana kerja yang baik sehingga terbentuk teamwork, mengayomi dan mampu mengembangkan anak buah, mampu memberi instruksi atau arahan yang jelas  serta harus  fair & firm (adil dan tegas).
  • Memiliki kemampuan  managerial skills yang baik, yaitu mampu merencanakan, meng-koordinasi- kan untuk meng-implementasi-kan, kontrol dan monitoring, analisa dan evaluasi.
  • Mampu megelola pekerjaannya dan mampu melakukan trouble shooting jika ada masalah, kemudian Ia mampu mengimplementasikan corrective dan preventive action sehingga masalah yang sama tidak terulang kembali. Ia dikatakan baik, jika Ia hanya mengalami masalah yang sama 1 kali dari 5 masalah yang pernah terjadi.
  • Merupkan seorang pekerja keras, tekun, dan yang penting adalah memiliki sifat open mind, mau menerima masukan atau kritik, mau belajar.

Bagaimana menyiapkan talent?

Nah , bagaimana menyiapkan talent  yang bisa kita jadikan leader ke depan?, Leader yang bisa memenuhi kriteria "the right man in the right place"?. Langkah-langkah berikut ini merupakan proses menyiapkan leader yang tepat, antara lain :

  • Identifikasi karyawan yang hipo (high potential) sesuai dengan kriteria di atas.
  • Tempatkan pada posisi yang diinginkan untuk meleksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai Jobs description yang sudah ditentukan atau  acting jabatan.
  • Berikan mentoring selama menjalankan tugas tersebut.
  • Tentukan parameter pencapaian kinerja yang jelas.
  • Berikat kesempatan untuk menyampaikan report  hasil kerja secara weekly dan monthly.
  • Berikan evaluasi dan feedback ke mereka .

Bagaimana mengukur kesiapan talent ?.

Mengukur kesiapan talent dapat dilakukan dengan melakukan Supervisory Talent Readiness ( STR) yaitu berupa assessment yang dilakukan untuk mengukur kesiapan talent dengan cara menilai potensi atau kemampuan mereka dan hasil yang diberikan dalam melaksanakan tugasnya.

Mengukur potensi dengan cara menilai kompetensi yang dimiliki karyawan yaitu berupa technical competencies dan soft competencies.

Parameter technical competencies terdiri dari ;

  • Technical skill, misalnya untuk posisi manager produksi dairy ; managing aseptic line, production management, quality product, maintenance.
  • Managerial skill ; planning & organizing, coordination, action & analysis, control& evaluation.
  • Leadership skill ; leading & directing, enable people to act, people development dan team work.
  • Trouble shooting skill ; trouble shooting technical issue, preventive action, predictive action, continues improvement.

Parameter soft competencies terdiri dari :

  • Can do attitude
  • Open mind & positive thingking.
  • Learn new something
  • Gigih, ulet dan tekun.
  • Sedangkan mengukur hasil kerja dengan cara melihat performance delivery yaitu berupa pencapaian hasil kerja karyawan yang meliputi aspek safety, quality dan productivity. Dari parameter-parameter technical competencies, soft competencies dan juga performance delivery tersebut kemudian dibuatkan penilaian terhadap masing-masing parameter dengan skala nilai 1-5.
  • Selanjutnnya gunakan 9 box performance matrik yaitu matrik penilaian kinerja untuk mengetahui potensi individu karyawan atas kesiapannya dalam menduduki posisi jabatan yang diembannya.  9 Box Performance Matrix merupakan tabel dengan sumbu X (horizontal) berlabel Performance dan sumbuY (vertical) berlabel Potential.
  • Dengan kata lain, sumbu X menggambarkan performa karyawan saat ini. Yaitu dilihat dari nilai performance delivery  dari individu karyawan apakah di bawah target, memenuhi target atau di atas target. Sedangkan sumbu Y mengidentifikasi potensi karyawan di dalam menjalankan tugasnya, yaitu dilihat dari nilai technical & soft competencies dari individu karyawan. Kombinasi nilai  performa pada sumbu X dan nilai potensi pada sumbu Y akan menentukan di mana seseorang akan ditempatkan dalam 9 box performance matrix. Individu dengan nilai potensi & nilai performa tinggi masuk dalam kotak paling kanan atas dikategorikan Superstar, yaitu individu karyawan  yang siap untuk menduduki jabatan tertentu. Artinya individu ini siap menerima promosi sesuai jabatan yang sudah dijalankan selama masa acting jabatan yang sudah diberikan.

(berlanjut ..)

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun