Mohon tunggu...
Yasinta Wirdaningrum
Yasinta Wirdaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Ordinary Writer : Wanita dengan 1001 cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Artikel Pilihan di Kompasiana "Moodbooster" bagi Penulis Pemula

16 November 2017   18:27 Diperbarui: 16 November 2017   23:08 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: moleskine.com

Seseorang yang mempunyai keahlian menulis tentu sangat diapresiasi banyak orang. Kemampuan tersebut entah datangnya dari bakat atau memang harus dibiasakan walau sebetulnya orang tersebut tidaklah pandai dalam merangkai kata-kata. Namun adakalanya faktor lingkungan kerap menjadi penyebab seseorang menjadi terbiasa menulis, bisa dari menulis buku harian, curhatan atau luapan emosi yang tidak dapat diekspresikan dengan cara yang baik. 

Orang - orang yang hanya bisa meluapkan emosi dengan cara menulis lebih bersifat moody artinya jika tidak ada yang menyesakkan hatinya tentu dia tidak bisa mengekspresikan suasana hatinya dalam rangkaian cerita. Ada juga seseorang menulis karena orang - orang sekitarnya memilih dirinya untuk menjadi teman curhat, saking begitu banyaknya cerita yang dia dengarkan sehingga menjadi inspirasinya untuk menuangkan kedalam cerita baik cerpen atau novel.

Ketika membuka kompasiana dan mendapati para penulis yang sangat aktif memproduksi berbagai artikel yang begitu menarik, terkadang menjadi keirian tersendiri untuk segera mendapat inspirasi agar bisa seperti penulis lain, dengan jumlah artikel yang banyak, menjadi headline serta memperoleh poin yang banyak kemudian tiba - tiba dia membuka halaman profilenya dan berusaha mencari inspirasi untuk memulai suatu tulisan. 

Namun ketika duduk manis didepan komputer atau laptop jari jemari tidaklah dengan mudah merangkaikan kata-katanya menjadi sebuah tulisan, ada hal - hal yang harus dia coba dalami sebelum tulisan tersebut mempunyai makna dan berkesan bagi pembacanya. Tak terkecuali seorang penulis amatiran yang tidak mempunyai skill khusus dalam dunia jurnalis harus memutar otak bagaimana cara menulis yang baik dan benar.

Saat ini ragam tulisan dan artikel menghiasi dijurnal Kompasiana, ribuan penulis yang tergabung didalamnya menjadi kumpulan bacaan yang mungkin belum tentu sempat dibaca oleh para penulis lain. 

Apalagi bagi seseorang yang baru menjadi penulis, seperti pengalaman diri sendiri bisa menjadi contoh ketika sudah menayangkan hasil tulisannya maka dirinya menunggu-nunggu seberapa banyak tulisannya dibaca orang, apakah menjadi Headline atau atau sekedar Highlight, terlebih dimana ketika mencapai angka pembaca tertentu sangatlah memperoleh kepuasan. Mungkin hal ini kerap terjadi kepada para penulis pemula bahwa apresiasi jumlah pembaca menjadi suatu moodbooster dalam menulis.

Terkadang saya sampai tertegun ketika membuka profile salah satu penulis yang memiliki jumlah artikel diatas 500 dengan point yang banyak dan dalam rentang waktu  beberapa hari saja dia sudah bisa menayangkan kembali hasil tulisannya di Kompasiana. Sungguh hal ini membuat iri diri sendiri bahwa ketrampilan orang tersebut merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan untuknya. 

Mencoba membayangkan menjadi penulis tersebut, membayangkan jari jemarinya dengan lihai merangkai kata-kata, duduk didepan laptopnya ditemani dengan secangkir kopi hitam yang menjadi penyemangatnya ketika menyelesaikan sebuah artikel hingga larut malam, duduk berlama-lama dipojokan meja kerjanya mungkin sesekali hingga hampir lupa untuk mengisi perutnya yang tak terasa lapar.

Tentunya rutinitas gambaran penulis diatas belum bisa saya terapkan untuk bisa menjadi penulis yang produktif dengan artikel yang berkelas, kemampuan saya baru seujung kuku atau belum ada apa-apanya. Tapi tekad untuk berusaha dan keinginan menulis sangat besar, mungkin sebagai masukkan kepada Kompasiana untuk bisa memfasilitasi para Penulis Pemula untuk bisa sering - sering mengikuti workshop dengan para penulis senior di Kompasiana dengan biaya yang terjangkau tentunya, sehingga Para Penulis Pemula menjadi lebih bersemangat dengan Bekal Ilmu Menulis yang diperoleh di Komunitas Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun