Penggunaan bahan bakar fosil sangat merugikan lingkungan alam dan sekitarnya. Pembakaran dari bahan bakar fosil menciptakan sebuah limbah berupa polusi, B3, industri yang dapat mencemari sumber air, tanah hingga manusia. Â Harga dan pengolahan yang murah menjadi alasan mengapa hingga sekarang energi fosil masih digunakan. Pengeboran BBM dan industri telah banyak menyumbang polusi ke atmosfer dalam jumlah yang banyak sekak era revolusi industri. Naiknya polusi ke atmosfer menyebabkan emisi gas rumah kaca yang membuat kenaikan suhu bumi.
Seiring berjalannya waktu, pembangunan dan kegiatan industri di berbagai sektor mendorong peningkatan penggunaan bahan berbahaya dan beracun, terutama pada kegiatan industri migas yang memiliki potensi kontaminan tinggi. Operasi industri minyak dan gas memiliki potensi menghasilkan lumpur, tumpahan minyak, kebakaran kilang, dan lain-lain. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan antara lain disebabkan pembungan limbah B3 yang pada dasarnya limbah B3 bersifat eksplosif, reaktif, mudah terbakar, korosif, dan karsigonetik. Semua hal ini dapat menyebabkan bencana alam seperti hujan asam, banjir, tornado, dan kenaikan suhu. Bila kegiatan seperti ini terus dilanjutkan maka dapat berdampak pada ekosistem dunia.
Oleh karena itu, alangkah baiknya sebagai manusia kita dapat sebisa mungkin mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan pemborosan SDA. Karena dengan itu, setidaknya dapat mengungari pencemaran lingkungan.