Mutu pendidikan menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di era globalisasi. Pembahasan tentang penerapan Total Quality Management (TQM) di dunia pendidikan menjadi semakin penting seiring tingginya tuntutan terhadap kualitas lulusan dan keberlanjutan perbaikan proses belajar mengajar.
Dimensi dan Standar Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan tidak sebatas hasil ujian, namun mencakup proses belajar, manajemen sekolah, serta ketersediaan dan pemanfaatan sarana-prasarana secara terpadu. Adapun pengukuran mutu pendidikan di Indonesia mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, dengan dimensi utama meliputi input (sumber daya, kurikulum, sarana), proses (interaksi pembelajaran, manajemen), serta output dan outcome (kualitas lulusan dan dampaknya bagi masyarakat).
Berdasarkan data 2024, rata-rata lama sekolah masyarakat Indonesia usia 15 tahun ke atas adalah 9,22 tahun, setara dengan tamat SMP, sedangkan harapan lama sekolah anak usia 7 tahun telah mencapai 13,21 tahun (setara pendidikan tinggi). Indikator capaian AKM 2024 menunjukkan 70,03% siswa memenuhi kompetensi minimum literasi dan 67,94% numerasi. Namun, partisipasi anak berkebutuhan khusus masih tergolong rendah, hanya 83,39% pada usia SD dan 60,95% pada usia SMP. Kondisi ini menunjukkan masih adanya ketimpangan akses dan kualitas pendidikan di tanah air.
Konsep dan Prinsip TQM dalam Pendidikan
Pendekatan TQM dalam pendidikan menekankan keterlibatan seluruh warga sekolah, fokus pada kebutuhan pelanggan (peserta didik dan masyarakat), hingga perbaikan proses berkelanjutan (Continuous Quality Improvement). Prinsip-prinsip utama TQM meliputi:
- Fokus pada pelanggan (peserta didik)
- Kepemimpinan visioner
- Keterlibatan seluruh staf
- Pendekatan proses dan keputusan berbasis data
- Monitoring dan evaluasi berkelanjutan
Penerapan TQM dapat dilengkapi dengan model lain seperti Six Sigma, Benchmarking, dan Balanced Scorecard untuk mengukur dan meningkatkan kualitas secara sistematis.
Faktor Penentu Mutu dan Implikasi Manajemen
Faktor penentu mutu pendidikan meliputi kompetensi guru, manajemen sekolah, sarana dan prasarana, kebijakan dan pendanaan, partisipasi keluarga/mayarakat, dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kepemimpinan sekolah sangat strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan sistem pengendalian mutu.
Pengalaman implementasi TQM di Sekolah Dasar menunjukkan, peningkatan kompetensi guru, pengadaan sarana digital, serta keterlibatan orang tua dalam komunikasi rutin mampu meningkatkan prestasi akademik dan kepuasan seluruh pihak sekolah.