Mohon tunggu...
Yanto Lengo
Yanto Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rohaniwan Katolik

人生は素晴らしい

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lawang Sewu

18 Mei 2024   15:44 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus!

Apakah ada di antara kita yang pernah pergi "Lawang Sewu" Semarang?
Lawang Sewu adalah sebuah bangunan peninggalan Belanda yang terletak di Bundaran Tugu Muda.

Dalam Bahasa Jawa, lawang artinya pintu. Sewu berarti seribu. "Lawang Sewu" artinya bangunan dengan seribu pintu.
Disebut demikian karena bangunan itu mempunyai banyak sekali pintu.
Saya pernah masuk tapi saya tidak menghitung, apakah benar-benar seribu pintu? Nanti kalau bapak-ibu ke sana silahkan menghitung sendiri.
Begitu banyaknya pintu, orang bisa bingung memasuki bangunan itu. Bisa-bisa tersesat dan tidak bisa kembali ke pintu semula.

Hari ini dalam Injil, Yesus berbicara tentang pintu.  "Aku adalah pintu bagi domba-domba".

"Akulah pintu bagi domba-domba" adalah pernyataan yang digunakan oleh Yesus dalam Injil Yohanes 10:7-9. Dalam konteks ini, Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan dan hidup yang berlimpah. Sebagai pintu, Yesus adalah satu-satunya cara bagi umat-Nya untuk masuk ke dalam hubungan yang benar dengan Allah dan menerima berkat-Nya.
Dalam konteks sejarah, pintu adalah simbol keamanan dan perlindungan. Hubungan dengan Yesus adalah kunci bagi kehidupan rohani yang sejati dan berlimpah.

Dalam bacaan pertama, kisah Petrus membaptis Kornelius seorang perwira Romawi adalah bukti  bahwa kasih Allah melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh manusia. Bagi orang Israel keselamatan hanya diperuntukkan bagi bangsa mereka, tetapi hal ini dibantah oleh Petrus melalui peristiwa pembatisan seorang kafir.
Marilah kita senantiasa setia pada "Gembala Agung" kita Yesus Kristus dan masuk melalui pintu yang benar. Dengan demikian kita pun bisa membawa sesama kita untuk masuk pada pintu yang benar.
Amin


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun