Mohon tunggu...
Yanto Lengo
Yanto Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rohaniwan Katolik

人生は素晴らしい

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Power of Unity

13 Oktober 2021   23:53 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

The power of Unity berdasarkan teks Kitab Suci 1 Korintus 12:14-27

Latar belakang teks:
Kota Korintus berada di wilayah Yunani dan kota pelabuhan. Sebagaimana kota pelabuhan pada umumnya adalah tempat pertemuan berbagai budaya. 

Begitu pula dengan kota Korintus adalah kota perjumpaan budaya Korintus dengan budaya-budaya lain. Sehingga menjadi kota yang ramai dan berkembang dalam bidang teater, ilmu pengetahuan dan olahraga. 

Sisi lain dari kehidupan jemaat di Korintus yang dikritik oleh Paulus adalah penyembahan kepada dewa cinta Afrodite. Kota yang sangat duniawi. 

Dalam bahasa Yunani kota Korintus dikenal dengan istilah "mengkorintuskan", artinya kota yang penuh dengan percabulan, kemabukkan dan kejahatan lainnya.
Akibatnya, jemaat  Kristen mengalami perpecahan dan perselisihan.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Paulus menekankan kesatuan di dalam kehidupan berjemaat.  Jemaat Kristen dianugerahi berbagai karunia kharisma untuk saling membantu, menguatkan dan melengkapi. Sebab itu Allah memilih dan menetapkan  rasul, nabi,  guru dan beberapa orang yang mempunyai kemampuan melebihi kuasa manusia seperti menyembuhkan orang sakit dan mampu berbicara dalam bahasa-bahasa Roh untuk mempermuliakan Tuhan. Di dalam Tuhan tidak ada karunia yang lebih berbobot dan karunia yang kurang berbobot. Semua karunia sama, tergantung bagaimana jemaat kristiani menanggapi karunia-karunia yang ada padanya.

Paulus merubah pola pikir jemaat dengan memakai perbandingan anggota tubuh.
"Kita lihat bahwa Allah yang menempatkan anggota-anggota itu pada tubuh. Masing-masing ditempatkan ditempatnya oleh Allah menurut kehendakNya" .

Tuhan telah menempatkan pada tempatnya dengan baik. Allah telah menempatkan : kaki di bawah untuk berjalan, telinga di sebelah kepala untuk mendengar demikian pula tangan, mata, hidung, mulut dan lain-lain. Masing-masing bagian tubuh saling menopang dan melengkapi.
Bila salah satu bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh yang lain akan turut mengalami dampaknya.

Atau apakah kita mendengar di antara bagian tubuh saling bertengkar? Misalnya kaki protes mengapa di berada di bawah bukan di atas?
Atau mengapa kepala ada di atas bukan di tengah?
Melainkan masing-masing bagian saling menopang dan menjalankan fungsinya dengan baik.

Kristus adalah kepala tubuh itu sendiri, yang membuat para pengikut-Nya menjadi satu karena saling berbagi dalam satu roti dan satu cawan Perjamuaan Kudus.  Kita semua adalah anggota tubuh Kristus. Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Marilah kita sebagai jemaat Kristiani yang berbeda latar belakang pendidikan, budaya, keadaan ekonomi dan lain-lain saling mendukung dalam membangun kehidupan bersama yang lebih baik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun