Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Operet Hari Ini Makin Seru dan Meneguhkan

1 Mei 2020   16:22 Diperbarui: 1 Mei 2020   16:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lovely, host Operet

Sakit gigi tak jadi penghalang untuk bertemu daring dengan para perempuan tangguh di Operet. Habis Gelap Terbitlah Terang masih kami jadikan tema Obrolan Perempuan Tangguh pada Jumat, 1 Mei 2020. 

"Sejak 15 tahun yang lalu catatan kesehatan saya makin menumpuk saja. Saat itu kami sedang bermain di pantai. Tiba-tiba saja saya terserang kaligata. Rupanya ini penanda saya terkena serangan Lupus. Yang menarik bagi saya adalah ketika fokus pada hal yang saya sukai, ternyata berangsur saya tak perlu minum obat lagi, "ujar Anne yang bergabung di Operet atas undanganku.  Cerita lengkapnya jauh lebih menakjubkan lagi. Anne berkisah dengan enteng. Wajahnya pun muda berseri. "Aku ngga nyangka sama sekali kalau kamu kelahiran 60 an lho!"ujar Lovely melihat penampilan Anne. Siapa yang menduga seorang penyintas Lupus terlihat begitu segar, produktif, dan jelita. 

Obrolan pun makin seru ketika Rini, Direktur Skala menyampaikan kisahnya berjuang sembuh dari preleukimia selama 4 tahun. "Aduh, Mbak! Kita kenal sejak 2002, mengusung EFA,  aku baru tahu kalau Mbak Rini pernah sakit dan memilih berobat alternatif, "ujarku menyimak perjuangan Rini sembuh dari Preleukimia.

"Empat hari pertama aku hanya makan wortel segar di jus. Sehari  bisa habis 10-15 Kg. Hati ketiga bisa dimakan dengan apel tanpa di jus. Tapi aku benar-benar berhenti makan daging sapi, ayam, dan makanan instant. Telur pun telur ayam kampung. Efeknya pas makan ayam sedikit saja aku langsung mual. Alhamdulillah setelah 4 tahun mengikuti metode pengobatan alteenatif dari Dokter Singapura yang ketemuan di jalan, aku dinyatakan sembuh. Selama pengobatan aku periksa darah seminggu sekali. Saat itu aku masih ngeri dengan pengobatan dokter. Suamiku yang meneguhkan tekadku untuk memilih pengibatan alternatif. Dan tuhan mempertemukanku dengan dokter Singapura yang sedang meneliti tanaman obat asli Indonesia bersama dokter dari Unpad, "begitu kira-kira penuturan Rini jelang siang tadi.

Maria menceritakan pengalamannya yang menakjubkan  saat menjahit masker kain jauh sebelum ada instruksi penggunaan masker.Ia berhasil mengajak 100-an crafter untuk membuat masker kain 3ply dan mengirimkannya ke Sabang sampai Merauke. 

Operet kali ini makin seru ketika menyimak gerakan Febe yang membantu wanita simpanan, pemandu karaoke, dan penghibur di malam hari untuk keluat dan bangkit menjadi lebih sehat dan tertata. Tentu saja diiringi respon meneguhkan bersahutan dari Lovely, Rini, dan semua perempuan tangguh yang hadir pada Operet tadi siang. 


Rosa Endah, Kepala Sekolah Strada di Bekasi menyampaikan maksud hatinya agar tersedia tayangan pendidikan di stasiun TV swasta. Ide ini langsung ditangkap Rini. Aku meneguhkan dengan rencana menyampaikannya pada rakor rutin Pos Pendidikan dan Sejajar setiap selasa siang.

Seru abis, kan?

Tertarik untuk bergabung di Operet Jumat depan?

Kali ini bisa diakses  melalui facebook life nya Anastasia Rima Hendrarini atau Lovely, loh. 

Stay safe at home ya saudara-saudaraku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun