Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Keluarga Tanggung Jawab Siapa?

25 Februari 2020   10:17 Diperbarui: 25 Februari 2020   10:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghilangkan Direktorat Pembinaan Pendidikan keluarga sangat disayangkan. Tak ada satu pun dari kebijakan Merdeka Belajar, Alokasi 50 persen dana BOS untuk Guru Honorer, dan Kampus Merdeka yang menyentuh pendidikan keluarga.

Konon menurut Harris Iskandar, Plt. Dirjen Paudikdasmen, program terkait pendidikan keluarga akan diarusutamakan lintas unit dan menjadi strategi utama unit baru yang akan dibentuk dengan cakupan yang lebih luas untuk penguatan karakter. 

Namun pada kesempatan lain, Plt Kepala Pusat Pendidikan Keluarga (PPK) beberapa kali menegaskan bahwa PPK fokus pada kampanye publik terkait merdeka belajar dan nilai-nilai Pancasila sebagaimana digariskan pimpinannya. 

Di sisi lain, Mendikbud, Nadiem Makarim menyatakan bahwa ada tiga dosa besar sekolah. Dosa intoleransi, dosa kekerasan seksual, dan dosa bullying (perisakan). Pencegahan dan penanganan ketiganya diakui Mendikbud membutuhkan  kekompakan lembaga negara. 

Pertanyaanya apakah pihak sekolah sudah mengetahui mekanisme pwngaduan dan penanganannya? 

Sejumlah pegiat pendidikan keluarga yang bergabung dalam grup Sahabat Keluarga mulai  menjalin komunikasi dengan Kepala Pusat Pendidikan Karakter dan Direktur Pembinaan PAUD (plt) melalui grup whatsapp.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun