Semalam suntuk ia dan seisi rumah terjaga dengan eongan keras Lulu. "Kalau lagi ngeheat, kucing memang berisik, "ujarku. Jari jemariku terus menari-nari di atas keyboad. "Lulu kemana ya? Koq suaranya makin menjauh! Kasihan anak-anak kost,"imbuhku. "Lulu bolak-balik terus, Teh!" Sahut Ibu dari beranda rumah kami
Lulu, kucing betina kami sedang menggulingkan badannya di depan pintu balkon."Aih Lulu! Suaramu keras banget!"Ibu.mulai mengeluh. Kulihat Lulu berusaha caper Pinky, kucing jantan kesayangan adikku. Tak lama kemudian Jojo menghampiri.
Sudah hampir setahun keluarga kami, terutama ibu dan bapak mulai menerima kehadiran kucing-kucing kesayangan. Seharusnya ada 5 kucing, tapi Mio, kucing cantik peliharaan Chacha, anak kost di bawah sudah meninggal. Kemungkinan tertabrak mobil dan dibuang ke got depan rumah oleh penabraknya.Â
Aku menguburkan Mio di atas sumur resapan di halaman rumah kami. sedangkan Pitung, kucing hitam titipan kakak sepupuku yang bekerja di Karawang menghilang tanpa jejak.
"Teh, coba cek suara kucing berantem di sebelah mengganggu banget,"kata ibu. Hari sudah beranjak malam. "Ini, Lulu terdiam menyaksikan kucing-kucing tetangga berantem, "ujarku sambil menyodorkan Lulu ke pangkuan ibu. Lulu langsung menyembunyikan kepalanya. "Lulu takut ya?" Ibu beetanya sambil mengelus bulu-bulu halus Lulu. Â Ah, Lulu memang kucing kesayangan ibu.Â
Setiap kali Lulu mengeong keras ibu segera menghampiri dan mengelusnya, lama. "Katanya, kucing akan berulang ngeheat begini setiap 2 minggu,"ujarku lagi. Â Jojo terlihat berkali-kali berusaha "ngawinin" Lulu, tapi kayaknya ngga berhasil. Sayang musim kawin Pinky sudah lewat dan kelihatannya ia tak tertarik sama Lulu.Â