Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permainan Klasik, Alternatif Pengalihan Game Online?

27 Februari 2024   21:18 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum pandemi covid 19, semua sekolah dari hampir semua tingkatan 'Mengharamkan' penggunaan ponsel di sekolah. Siswa yang ketahuan menggunakan ponsel atau membawa ponsel ke sekolah akan mendapatkan sanksi. Ponselnya di sita lalu akan ada panggilan orang tua sebagai bentuk peringatan dan edukasi.

Tingkat kenakalan siswa sedikit bisa di tekan, minimal di sekolah. Semangat belajar masih lumayan tinggi. Dan kualitas pendidikan semakin membaik.

Namun seperti badai, semua aturan itu di porak porandakan oleh munculnya aturan penggunaan ponsel di masa darurat belajar sebagai dampak covid 19. Dimana ada pembatasan kegiatan sosial dan kegiatan belajar di rumah saja.

Gayung bersambut, perusahaan ritel bertepuk tangan anak-anak didik bersorak hore. Game online merajalela. Hanya orang tua dan guru yang mengelus dada.

Di tengah paceklik pandemi orang tua di 'paksa' membelikan putra putri mereka ponsel yang harganya jutaan rupiah. Rela tak rela, segala upaya akan di lakukan untuk memenuhi tuntutan sekolah.

Pola pendidikan berubah. Belajar yang biasa dilakukan dengan tatapan muka, sekarang dilakukan secara daring dan luring. Online dan offline. Sekali lagi beban orang tua bertambah untuk membeli kuota internet.

Wabah pandemi akhirnya pergi.  Namun kebiasaan penggunaan ponsel di sekolah susah di ubah. Meskipun tak ada lagi pelajaran online, penggunaan ponsel di sekolah tak bisa di bendung. Tak hanya siswa, gurupun lebih sering melihat layar ponsel atau laptopnya dibandingkan menatap siswanya.

Yang paling berbahaya adalah, kecanduan games. Tidak hanya menghabiskan kuota internet, tetapi lebih banyak menghabiskan waktu sia-sia. Para siswa laki dan perempuan, bahkan guru dan orang tua tak bisa meninggalkan ponsel untuk satu jam saja.

Disekolah, guru di sibukkan dengan berbagai aplikasi pendidikan,PMM, situngkin. Di kursinya masing-masing, baik diam-diam maupun secara terang terangan siswa sibuk bermain online.

Inilah wajah pendidikan kita hari ini. . Para pemerhati pendidikan berusaha meminalisir pengaruh teknologi yang sudah tanpa saringan ini. Tapi hingga hari ini, belum ada perubahan signifikan.

Kenangan masa kecil melintas, sebelum munculnya teknologi digital seperti sekarang ini, kita memiliki banyak sekali permainan yang jika di pahami dengan seksama sangat edukatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun