Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Love, Life, Heart

28 Mei 2020   22:15 Diperbarui: 28 Mei 2020   22:19 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat di Canva oleh YanaHaudy

Hidup seseorang selain karena takdir adalah karena pilihan orang itu sendiri, baik karena pemikirannya atau dipengaruhi lingkungan. 

Banyak orang yang memilih menyelesaikan magisternya (bahkan doktor) lebih dulu selepas lulus sarjana daripada bekerja atau berwirausaha. Alasannya karena karir dan duit mudah didapat setelah menggenggam gelar akademik. Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang dari keluarga berada. 

Ada pula orang-orang yang punya kesempatan kuliah tapi lebih memilih bekerja. Sejak sekolah mereka memang sudah biasa menghasilkan uang sendiri jadi saat lulus sekolah lebih memilih bekerja. 

Keinginan untuk mandiri secara finansial, punya tabungan, dan membantu ekonomi kakak dan adik adalah beberapa alasan yang menghasilkan keputusan memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah. 

Pernah saya mendengar cerita dari seorang kepala cabang perusahaan distributor obat terkemuka. Dia pernah bekerja sambil kuliah, namun hanya bertahan satu semester. Pekerjaannya sebagai sales mengharuskan dia keliling Indonesia hingga akhirnya meninggalkan kampus dan baru kembali meraih kesarjanaannya belasan tahun kemudian. 

Sekarang dia sedang melanjutkan kuliah magisternya di usia kepala empat. Berbeda dari kebanyakan orang, karir sang kepala cabang ini menanjak justru ketika dia memprioritaskan pekerjaan daripada kuliahnya. 

However, dalam urusan love, baik mereka yang memprioritaskan kuliah atau kerja punya hasrat yang sama. Jika sudah menemukan tambatan hati maka apapun dilakukan untuk menjaga love mereka sampai ke pelaminan. 

Sebelum lancar ke pelaminan, tak sedikit pasangan yang melakukan long distance relationship (LDR) bahkan setelahnya juga melakukan long distance marriage. 

Teman kuliah saya LDR saat dia melanjutkan pendidikan di Australia sementara sang kekasih bekerja di Bandung. Hubungan LDR mereka berjalan hampir dua tahun sebelum akhirnya menikah. Kini keduanya tinggal di Bandung dan dikaruniai dua anak yang sekarang sudah remaja. 

Saya juga punya teman SMP yang setelah hilang kontak selama 25 tahun berhasil saya temukan di LinkedIn (untuk keperluan ghostwriting). 

Kepada saya, dia bercerita bahwa sebelum menikah dia dan istrinya melakukan LDR selama lima tahun. Dia ada di Jakarta sedangkan istri (dulu masih jadi kekasihnya) di Manado. Sekarang mereka sudah lima belas tahun menikah dan punya dua anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun