Sentani-- Sesuai dengan ketentuan geraja, bahwa menjelang pelaksanaan Sidang Klasis Waibu Moi, semua proses pengelolaan keuangan gereja di setiap jemaat-jemaat dalam lingkup suatu klasis akan di audit oleh Badan Pengelolaan Perbendaharaan gereja (BPPG).
 BPPG merupakan sebuah lembaga independent dalam gereja yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan perbendaharaan gereja. Dalam tugas-tugasnya tersebut, maka BPPG Klasis Waibu Moi kini sedang gencar-gencarnya melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan jemaat-jemaat.
Ketua BPPG Klasis Waibu Moi, Jhon Kreutha dalam arahannya usai mengaudit keuangan dua jemaat yakni, Jemaat GKI Ebenhaezer Yakonde dan Jemaat GKI Yoanibi Doyo Baru, di Kantor Klasis, Sabtu (17/09) mengatakan, pihaknya sangat konsen mengaudit keuangan jemaat, bukan hanya saat jelang sidang klasis tapi jelang sidang jemaat.
"Kami atas nama lembaga yakni BPPG Klasis Waibu Moi menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada jemaat-jemaat di lingkungan Klasis Waibu Moi yang sangat kooperatif jika diundang untuk audit keuangan jemaat. Hal ini membuktikan bahwa pengelola keuangan jemaat dalam hal ini bendara jemaat memahami betul tugas tanggungjawabnya" tukas pria yang telah menjabat Ketua BPPG Klasis Waibu Moi hampir 2 periode ini.
Kreutha menuturkan, sudah banyak pekerjaan pengawasan keuangan gereja yang telah dilakukan oleh pihaknya selama ini. Ia percaya, bahwa semua yang telah dikerjakan akan menjadi bermanfaat untuk kemuliaan dan hormat bagi nama Tuhan di Klasis Waibu Moi.
Dirinya mengakui, di setiap proses pengawasan yang dilakukan tentu ada kekurangan dan keterbatasan yang dijumpai pihaknya, tetapi kemudian dari kekurangan dan keterbatasan itulah jemaat-jemaat mulai menata pengelolaan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan.
Ketua BPPG menyebutkan, Klasis Waibu Moi memiliki 19 jemaat, dipastikan sebelum pelaksanaan Sidang Klasis semua jemaat telah selesai di audit. Pihaknya kini mulai mengaudit, setiap hari minimal dua jemaat yang akan di audit.
"Saya berharap, supaya semua bendahara-bendahara jemaat dapat bekerja atas keterpanggilan hati sebagai anak Tuhan yang takut dan setia melayani. Kelola keuangan jemaat harus berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan pengelolaan keuangan gereja yang baik dan benar," harapnya.(YFT) Â