Richard Wiseman, dalam penelitiannya yang dibukukan dalam "The Luck Factor", menemukan bahwa salah satu faktor utama yang membedakan orang beruntung dari yang tidak beruntung adalah harapan mereka terhadap masa depan.Â
Orang beruntung cenderung memiliki ekspektasi positif tentang masa depan, yang pada gilirannya membantu mereka mencapai impian dan ambisi mereka.Â
Prinsip "Harapkan Keberuntungan di masa depan" mengungkapkan bahwa ekspektasi positif ini tidak hanya memotivasi individu untuk mengejar tujuan mereka tetapi juga meningkatkan kemungkinan mereka untuk berhasil. Ekspektasi ini berfungsi sebagai profesi diri yang terpenuhi, di mana keyakinan seseorang tentang hasil yang positif secara langsung mempengaruhi perilaku mereka dan interaksi dengan orang lain, sehingga membuka jalan menuju pencapaian yang lebih besar.
Kisah Clare dan Erik
Contoh yang menonjol dari prinsip ini dapat dilihat melalui kisah Clare dan Erik. Clare, yang mengalami nasib buruk dalam banyak aspek kehidupannya, termasuk karier dan kehidupan cinta, sering merasa bahwa impiannya tidak lebih dari fantasi yang tidak terjangkau. Sebaliknya, Erik, yang juga memiliki beragam pekerjaan dan keinginan untuk hubungan yang bahagia, berhasil mencapai apa yang diinginkannya dengan mudah. Perbedaan kunci antara Clare dan Erik terletak pada ekspektasi mereka: sementara Clare merasa bahwa masa depannya akan penuh dengan lebih banyak kekecewaan, Erik memiliki keyakinan yang kuat bahwa keberuntungan baik akan terus menyertainya.
Ekspektasi dan Nubuat Diri yang Terpenuhi
Ekspektasi positif berperan penting dalam membentuk realitas kita.Â
Orang beruntung, yang mengharapkan hal-hal baik akan terjadi, cenderung mengambil langkah-langkah proaktif menuju pencapaian tujuan mereka, bahkan ketika peluangnya tampak tipis.Â
Mereka lebih gigih dalam menghadapi kegagalan dan memiliki kemampuan untuk melihat setiap situasi dengan pandangan yang lebih positif. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan kemungkinan mereka untuk berhasil. Sebaliknya, orang yang tidak beruntung sering kali terhambat oleh ekspektasi negatif mereka sendiri, yang menghalangi mereka untuk mencoba atau mempertahankan upaya ketika menghadapi rintangan.
Interaksi Sosial dan Keberuntungan
Prinsip "Harapkan Keberuntungan di masa depan" juga menyoroti bagaimana ekspektasi kita mempengaruhi interaksi sosial kita.Â
Orang beruntung cenderung mengharapkan bahwa interaksi mereka dengan orang lain akan menguntungkan dan sukses.Â
Hal ini tidak hanya membuat mereka lebih terbuka dan menarik dalam interaksi sosial tetapi juga memungkinkan mereka untuk membangun hubungan yang lebih positif dan bermanfaat. Keyakinan ini bahwa mereka akan bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan dan membantu, pada akhirnya, menjadi kenyataan melalui sikap dan perilaku mereka sendiri.