Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ciri-ciri Orang yang Beruntung?

12 Februari 2024   09:46 Diperbarui: 12 Februari 2024   09:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberuntungan merupakan fenomena yang telah lama memikat dan membingungkan manusia. Studi yang Richard Wiseman lakukan, sebagaiman termaktub dalam bukunya "The Luck Factor" mengungkapkan bahwa mayoritas orang menganggap diri mereka secara konsisten beruntung atau tidak beruntung, dengan nasib baik atau buruk mereka tersebar di berbagai aspek kehidupan. 

Hasil ini mendorong Wiseman untuk menyelidiki lebih dalam tentang hakikat keberuntungan, melalui penelitian ilmiah bersama individu-individu yang luar biasa beruntung dan yang terus-menerus mengalami kesialan. Melalui wawancara, diari, eksperimen laboratorium, dan kuesioner psikologis, Wiseman perlahan-lahan mengungkap rahasia di balik keberuntungan.

Cerita Jodie, seorang penyair dari Texas, dan Susan, yang kehidupannya dipenuhi dengan rangkaian kejadian malang, memberikan bukti luar biasa tentang bagaimana keberuntungan dan kesialan dapat membentuk kehidupan seseorang. Jodie, yang beruntung, sering menemukan peluang yang mengubah hidupnya melalui pertemuan-pertemuan kebetulan, sedangkan Susan mengalami berbagai macam kecelakaan dan kegagalan yang tampaknya tak ada habisnya. 

Ini menunjukkan betapa keberuntungan dan kesialan dapat mempengaruhi baik aspek pribadi maupun profesional dalam kehidupan seseorang.

Penelitian yang Wiseman lakukan juga mengungkap empat perbedaan utama antara kehidupan orang beruntung dan tidak beruntung: peluang kebetulan, pengambilan keputusan yang baik, pencapaian impian, dan kemampuan untuk mengubah nasib buruk menjadi baik. 

Wiseman mulai bertanya-tanya, mengapa segalanya berjalan baik untuk sekelompok orang dan tidak untuk yang lain? Apakah keberuntungan dan kesialan murni hasil dari kemampuan psikis, atau adakah faktor lain yang bermain?

Melalui eksperimen lotere nasional Inggris, di mana Wiseman membandingkan prediksi angka yang diberikan oleh orang-orang beruntung dan tidak beruntung, Wiseman menemukan bahwa keberuntungan tidak ditentukan oleh kemampuan psikis. 

Hasilnya menunjukkan bahwa baik individu beruntung maupun tidak beruntung sama-sama gagal memprediksi angka yang menang, menunjukkan bahwa keberuntungan tidak dapat dijelaskan oleh faktor psikis.

Selanjutnya, Wiseman mengeksplorasi apakah perbedaan antara orang beruntung dan tidak beruntung mungkin terletak pada tingkat kecerdasan mereka. Namun, tes kecerdasan verbal dan non-verbal mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam skor kecerdasan antara kedua kelompok. Ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara pikir dan perilaku seseorang mempengaruhi keberuntungan mereka?

Wiseman menemukan bahwa ekspektasi seseorang tentang keberuntungan mereka sendiri bisa memainkan peran penting. Orang beruntung cenderung memiliki ekspektasi yang lebih tinggi tentang kesuksesan mereka dibandingkan dengan orang tidak beruntung.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan ekspektasi kita mungkin mempengaruhi kemampuan kita untuk mengenali dan memanfaatkan peluang yang muncul dalam kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun