Sempat menyerah karena keadaan, namun Bangkit karena impian dan harapan.
Usai kebangkrutan usaha hingga hidupku terlunta-lunta. Aku pun hidup ditengah kehampaan, atau hidup pada titik paling terendah dari segi apapun dalam versi ku.
Segalanya musnah tanpa sisa. Bahkan apa yang ku banggakan pun ikut lenyap entah kemana. Aku ditinggalkan semuanya dan aku pun sendirian dalam penderitaan.
Kejam sekali dunia dengan segala kenaifan-kenaifan para penghuninya. Yang menilai pertemanan, persaudaraan dan lainya, berdasarkan harta dan apa yang dipunya.Â
Keadaan tersebut hampir membuat diriku menyerah menjalani hidup.Tetapi tatapan anak-anak ku bersama rengekannya, dan belaian istriku dengan segudang impian dan harapannya, membuat semangatku tersulut mengajak ku bangkit kembali.
Dan semangat bangkit pun mengalahkan rasa keputus asaan yang sempat berada dalam dekapan ku. Kini semunya telah berlalu. Akupun hidup bersama impian dan harapaan anak-anak ku yang menginginkan kebahagiaan hidup seutuhnya. Tanpa dihinggapi kenaifan.
Semangat wahai kawan-kawan ku. Sambutlah bulan ramadhan dengan senang hati.