Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tikus KW

10 Juni 2018   07:07 Diperbarui: 11 Juni 2018   08:59 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tikus KW, sumber metrotimes.news

Tikus keparat itu menggigit sepatuku. Mengapa dia tega menggigit sepatu bututku? Hanya itu sepatuku yang tersisa dan satu-satunya. Tetapi aku tidak sendirian saja yang mendapat musibah. Lihatlah didepan sana, tikus-tikus itu menggigit sendal, bahkan celana yang ada dijemuran.

Keterlaluan! Sudah terlalu banyak tikus-tikus berkeliaran dan akan semakin bertambah saja. Mereka akan beranak pinak tanpa henti. Tikus-tikus itu kini semakin agresif saja. Mereka tidak lagi bermain-main ditepi got yang kotor. Mereka tidak lagi mencari remah-remah makanan yang terbuang. Mereka kini bahkan mulai mencuri makanan yang berada di atas meja makan itu lengkap dengan tudung sajinya!

Sekarang tikus-tikus itu semakin tidak tahu malu saja. Mereka kini berada di supermarket. Mereka kemudian menukar uang kembalian receh dengan permen jelek. Tidak ada yang protes karena takut digigit tikus tersebut. Sebagian konsumen mencoba memakluminya karena menganggap sekedar uang receh saja...

Tikus-tikus itu ada juga di kantor kelurahan. Mereka menjual blangko KTP gratis dengan jumlah uang tertentu, tergantung warna kulit dan tempat tinggal sipemilik KTP tersebut. Sekarang tikus semakin mewabah dan dimana-mana tempat selalu saja ada tikus-tikus yang berkeliaran. Mulai dari Kelurahan, rumah ibadah, sampai di tempat terhormat Perwakilan Rakyat di Senayan sana...

Tapi jangan salah kaprah! Tikus-tikus yang ini bukan tikus beneran... Mereka itu tikus KW yang jauh lebih rakus daripada tikus yang ori! Tikus asli tetaplah menjadi tikus got yang marjinal, yang sering ditimpuk kalau kelihatan bergoyang dangdut di tepi got.

Tikus got tidak boleh kelihatan, karena mereka itu akan mempermalukan tikus KW. Tikus got mencari makanan sesuai dengan ukuran perutnya. Sedangkan tikus KW sangat rakus, sehingga mampu menelan makanan seratus kali lipat ukuran tubuhnya. Dan hebatnya lagi, ukuran tubuhnya tetap saja seperti ukuran semula...

Tikus got kalau melahap makanan lebih dari kemampuan perutnya, maka hal itu akan menyebabkan kematian bagi dirinya. Sebaliknya dengan tikus KW, dia akan terus menggigit dan menelan makanannya siang-malam tanpa henti. Namun hal itu justru membuatnya semakin kuat dan jahat.

Tikus got selalu telanjang untuk memperlihatkan perutnya. Semua orang tahu berapa banyak yang dimakannya, karena hal itu akan terlihat dari besaran perut yang telanjang itu.

Tikus KW tidak berani "telanjang," karena akan kelihatan isi perutnya! Isi perutnya itu lebih dari cukup untuk mengenyangkan sejuta perut kaum proletar yang tinggal berbagi tempat dengan tikus-tikus got tersebut.

***

Hari-hari ini dunia semakin menggila. Tikus-tikus KW semakin digemari dan dipuja. Kepopuleran Tikus-tikus itu bahkan melebihi artis-artis Hollywood atau Tokoh Agama. Beribu-ribu orang mengantri setiap hari, memohon agar bisa menjadi "tikus KW" karena mengejar hedonisme, kemaksiatan dan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun