Mohon tunggu...
Yohanes Arief Dewanto
Yohanes Arief Dewanto Mohon Tunggu... Freelancer - Dream is my reality...

Sudah bisa membaca dan sekarang sedang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arsenal, Keberuntungan, dan Peringkat 10

22 Januari 2020   10:08 Diperbarui: 24 Januari 2020   09:24 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David Luiz saat mendapat kartu merah pada laga pekan ke-24 Liga Inggris antara Chelsea vs Arsenal di Stadion Stamford Bridge, Selasa 21 Januari 2020. (AFP/ DANIEL LEAL-OLIVAS)

Terus terang saya bukan penggemar tim sepakbola Arsenal. Namun sebagai penggemar sepakbola, saya tergelitik untuk menulis mengenai salah satu laga pertandingan Derby liga Premier Inggris, Arsenal melawan Chelsea. 

Oh, iya, saya juga bukan penggemar Chelsea. Dalam pertandingan ke-24 bagi kedua tim, tentunya memiliki makna tersendiri. 

Chelsea dalam pertandingan sebelumnya terpaksa bertekuk lutut 0-1 dari Newcastle United. Sementara, Arsenal hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Sheffield United, yang dalam musim ini mampu berada di atas peringkat Arsenal dalam klasmen sementara Liga Premier Inggris. 

Arsenal memiliki beban berat, mereka harus memperoleh kemenangan, kekalahan berarti jalan menuju jurang degradasi semakin mulus, sementara jika berakhir seri, itu adalah sebuah keberuntungan, apalagi The Gunners harus melawat ke kandang The Blues di Stamford Bridge. 

Kondisi ini bertambah berat dengan memikirkan hasil yang akan diperoleh Everton vs Newcastle yang di saat bersamaan saling berebut poin, dan tentunya cukup membahayakan bagi posisi tim yang kini dilatih Mikel Arteta. 

Kekalahan berarti turun peringkat, dengan kata lain, Arsenal sangat tertekan. Saya memang tidak menyaksikan langsung pertandingan antara Chelsea melawan Arsenal, karena pertandingan dilangsungkan sekitar pukul 3 dinihari dan sekali lagi, saya bukan penggemar The Gunners. 

Namun saya beruntung, seperti yang dialami Arsenal juga, masih bisa menyaksikan cuplikannya-nya di youtube.

Jalannya Pertandingan

Kemenangan yang harus diraih Arsenal berbuntut kesalahan pada menit ke-28, yang dilakukan pemain The Gunners dengan nomor punggung 20, Shkodran Mustafi, yang gagal menghalau bola liar. 

Kesempatan emas itu digunakan Tammy Abraham, penyerang Chelsea dengan nomor punggung 9, untuk menyarangkan sang kulit bundar ke gawang Arsenal, namun niat itu sempat dihadang oleh bek David Luiz, yang sudah kalah langkah, dan bek Chelsea berambut keriting asal Brazil itu, terpaksa menjatuhkan Abraham, dan tentunya berakibat tendangan penalti. Tidak hanya itu, David Luiz pun diusir keluar lapangan karena mendapat hadiah kartu merah dari wasit. Dan Arsenal bermain dengan 10 orang pemain.

Eksekusi tendangan penalti sukses dilakukan Jorginho. Kiper Arsenal, Bernd Leno, hampir saja menepis tendangan penalti pemain Chelsea bernomor punggung 5 itu, namun bola terlalu deras dan menjebol gawangnya. 

Kekalahan Arsenal sudah di ambang mata, namun entah kenapa, keberuntungan kembali menyapa The Gunners. 

Berawal dari sepak pojok Chelsea, yang dilakukan Willian, di menit 63, bola dihalau Mustafi dan jatuh ke kaki Martinelli. 

Pemain bernomor punggung 35 itu sebenarnya bisa dihentikan asalkan Kante tidak terpeleset saat mengantisipasi gerakkan Martinelli. Kesempatan emas tidak disia-siakan Martinelli dan menceploskan bola ke gawang Chelsea yang dikawal Kepa Arrizabalaga. 

6 menit menjelang peluit panjang dibunyikan, kekalahan Arsenal kembali membayangi para pemainnya, sebuah gol kembali bersarang di gawang Leno, diciptakan Cesar Azpilicueta lewat umpan Hudson Odoi. 

Tetapi,  3 menit menjelang pertandingan usai, Bellerin menjebol gawang The Blues dengan tendangan kaki kirinya. Skor akhir 2-2.


Keberuntungan

Keberuntungan, ya, benar. Seringkali orang tidak menerima jika dikatakan, dirinya beruntung. Orang lebih suka jika dia berhasil melakukan sesuatu berkat kerja kerasnya dan bukan keberuntungan. 

Bagi sebagian orang mengakui kalau keberhasilan yang didapatkan tidak lepas dari faktor keberuntungan. 

Dan jika kita kembali lagi ke pertandingan antara Chelsea melawan Arsenal, tentunya dengan menimbang tim mana yang beruntung, tentu saja bagi saya adalah Arsenal. Bagaimana tidak, Arsenal melawat ke kandang Chelsea, dengan beban berat, yakni kemenangan. 

Namun mulai menit ke-26, Arsenal terpaksa bermain dengan 10 orang pemain karena David Luiz dikeluarkan dari lapangan. Dan tidak hanya itu, Arsenal pun tertinggal 0-1. Dan juga sempat tertinggal lagi 1-2, sebelum menyamakan 2-2 di menit-menit akhir. 

Berhasil menahan tim tuan rumah dan tidak kalah adalah sebuah prestasi, apalagi tim tuan rumah bukanlah tim sembarangan, dari statistik akhir, Chelsea meraih 59% penguasaan bola. Namun dari 8 tendangan terarah, hanya dua yang menghasilkan gol, sementara dari dua tendangan terarah The Gunners, dua duanya menghasilkan gol.

Keberuntungan berikutnya adalah hasil pertandingan lainnya. Dua tim di bawah Arsenal, yakni Everton dan Newcastle United juga berbagi angka 2-2, sehingga salah satu tim tidak berhasil menggeser posis The Gunners. 

Pada pertandingan lain, Crystal Palace gagal mengimbangi Southampton. Andai saja Crystal Palace bermain seri, tentu saja, posisi Arsenal pun ikut melorot.

Peringkat 10

Arsenal Logo (vectrostudio.com)
Arsenal Logo (vectrostudio.com)
Dengan hasil ini, Arsenal yang tampil dengan 10 pemain tetap bertahta di peringkat 10. Bagi banyak orang, angka 10 merupakan sebuah angka yang sempurna. 

Namun, tidak bagi Arsenal. Di pertandingan berikutnya Arsenal harus benar-benar bisa mengalahkan Burnley. Karena di pertandingan ke-25 nanti, posisi The Gunners, terancam oleh Everton yang akan berhadapan dengan Watford. 

Di atas kertas, tentunya Everton mampu mengalahkan Watford, namun harus selalu diingat, di Liga Premier Inggris tidak ada yang tidak mungkin. Semua bisa terjadi. 

Dengan tidak bermaksud merendahkan Arsenal dan para penggemarnya, untuk lebih realistisnya saja, jangan sampai posisi Arsenal turun terus. Untuk menjadi juara musim ini mungkin sangat berat. Dan jika keberuntungan kembali menaungi, bukan tidak mungkin Arsenal akan lolos ke Liga Europa.

22 Januari 2020
Yohanes Arief Dewanto
(Penggemar Sepakbola biasa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun