Mohon tunggu...
Yadi Pebri
Yadi Pebri Mohon Tunggu... Wiraswasta - #MerawatSilaturahim

Founder RuangGagasan.id "Suatu hari nanti saya akan punya beberapa buku yang saya tulis dan saya akan banyak menghabiskan hari-hari dengan penuh kegembiraan" #Believe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tafsir Ekologi Berbasis Pancasila: Menuju Kesiapan New Normal

1 Juni 2020   22:41 Diperbarui: 1 Juni 2020   22:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/yadipebri

Hari lahir pancasila yang diperingati pada hari ini tepat tanggal 1 Juni merupakan hari yang bersejarah bagi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai dasar negara yang sakral dan dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sepertinya bulan juni adalah bulan yang istimewa, karena beberapa hari kedepan pula pada tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi.

Pancasila dan Pelestarian Alam Indonesia menjadi sangat relevan untuk kita kupas seksama, mengingat di tengah wabah Covid-19 ini kita membutuhkan suplemen rasa nasionalisme yang lebih kuat dan hadirnya tokoh-tokoh publik 'yang pancasilais' yang mampu mendorong dan memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam di Indonesia. 

Terkhusunya dalam beberapa waktu kedepan saat-saat menuju fase "New Normal" dimana segala aktivitas di ruang publik akan kembali seperti semula dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.  

Apakah hubungan Pancasila dengan Ekologi? Bagaimana nilai-nilai pancasila perspektif ekologis dalam kesiapan menghadapi new normal? Tulisan ini akan mencoba untuk mengurai nilai-nilai Pancasila dalam khazanah kehidupan masyarakat.

Mengutip Dr. Frederikus Fios, dalam makalah berjudul "Mengendus Kemungkinan Perspektif Ekologi dalam Pancasila", Semangat ekologis merupakan sesuatu yang penting dalam membangun bangsa Indonesia. Sebab, konsepsi kebangsaan mengandaikan persatuan integratif antara Tuhan, Manusia dan Lingkungan Hidup. 

Tanpa ketiga hal itu keberlangsungan Indonesia menjadi tidak mungkin. Pancasila memuat prinsip-prinsip ekologis. Salah satu dari semangat ekologis tersebut yakni sila ke-3 "Persatuan Indonesia", Indonesia yang dimaksud tentu adalah Kesatuan antara Manusia Indonesia dengan Tuhan dan  Kesatuan antara Manusia Indonesia dengan Alam.

Momentum harlah Pancasila sekarang ini, kendati tak dirayakan gegap gempira. Setidaknya mari melakukan refleksi, menilai ke dalam dan berkontemplasi, sembari mengkongkritkan Pancasila di semua sisi, terutama soal bencana. Kasus Corona merupakan salah satu bentuk bencana kesehatan lingkungan. 

Sampai tulisan ini dirilis, Update korban wabah Covid-19 oleh Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 BNPB pada tanggal 1 Juni 2020 mencapai angka 26.473 Positif 7.308 Sembuh 1.613 Meninggal. Tentu ini bukanlah angka yang sangat kecil.

Kembali menyoal Ekologi, Lingkungan hidup cenderung dimaknai terbatas sebagai sumberdaya yang potensial dieksploitasi. Kesadaran memandang lingkungan sebagai aset yang membutuhkan pelestarian demi anak cucu masih lemah. Atas nama pembangunan dan ekonomi, lingkungan kerap dipinggirkan dan dikorbankan. Konsep pembangunan berkelanjutan yang menjembatani keduanya masih terkesan normatif dan minim implementasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun