Melepas Stress Mencari Manfaat dengan Menghibur Diri melalui Sebuah Permainan

Bukan hanya 1 atau 2 orang yang mungkin stress dengan rutinitas kesehariannya yang gitu-gitu aja.

Bangun pagi, terus siap-siap pergi kerja, kerja 8 sampai 10 jam, pulang. Belum lagi di perjalanan pasti macet. Apa lagi yang tinggal di Ibu Kota Jakarta. Pergi Subuh, Pulang Tengah Malam. Sudah biasa...

Banyak survey dan penelitian yang membuktikan bahwa, Semua Orang Yang Bekerja Keras Mencari Uang, Pasti Akan Senang Jika Berbelanja / Menggunakan Uang Hasilnya Sendiri Untuk Kebutuhan. Namun kebutuhan yang dimaksud adalah semua kebutuhan (bukan hanya kebutuhan primer, jadi ujung-ujungnya yang ngak dibutuhin juga pasti dibeli deh.)

Wajar sih, semua orang mencari uang untuk menyenangkan, memanjakan, dan merajai dirinya sendiri. Pasti ada sesuatu yang diinginkan sehingga bekerja begitu keras.

Tentu saja hal seperti itu sungguh menurunkan kualitas kehidupan semua orang. Yang mana harusnya bekerja mencari uang demi masa depan, tapi penghasilan malah lebih diprioritaskan untuk kesenangan diri sendiri.

Di Zaman yang sudah semakin maju (seperti saat ini tentunya), banyak sekali lembaga-lembaga online, permainan online, hingga investasi online yang mudah diakses, dan tentunya memberikan anda sensasi keseruan tersendiri.

Wajar saja sih kalau semua orang merasa seru, dimana apa yang kita lakukan mencari keuntungan dan menambah uang, apalagi yang dilakukan merupakan hobi, pasti akan semakin senang.

Salah satu contohnya adalah Bitcoin yang mungkin sudah tidak asing lagi yah di telinga masyarakat Indonesia. Banyak orang berbondong-bondong mengumpulkan dan mencari bitcoin yang semakin lama harganya semakin naik.

Bitcoin sendiri dianggap sebagai mata uang baru yang sah diperjual-belikan. Bayangkan saja harganya yang dulu sangat murah, tiba-tiba dalam waktu 2 bulan perkembangannya jadi sangat pesat.

Jatoh-jatohnya sih sistemnya seperti jual-beli Dollar gitu.

Tapi sangat beresiko. Saat ini Bitcoin tidak lagi terkenal seperti saat itu. Banyak orang yang menjual coin-nya dengan harga yang dibawah rata-rata karena takut suatu saat coin tersebut tidak bisa dijadikan uang lagi.