Mohon tunggu...
Xena Aida Utami
Xena Aida Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Progam Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya

Memang baik menjadi orang hebat, tapi lebih hebat menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Cantik Mengolah Sampah Plastik Menjadi Produk Ciamik

22 Desember 2022   00:50 Diperbarui: 22 Desember 2022   01:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu apa itu sampah? sebuah hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Sampah sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang. Ada berbagai macam jenis sampah yang ada di muka bumi ini, mulai dari sampah berdasarkan sumbernya seperti sampah alam,sampah manusia, sampah konsumsi, dan lain-lain. 

Adapula sampah berdasarkan materi penyusunnya seperti sampah organik dan sampah anorganik. Dampak dari penumpukan sampah juga sangat berbahaya, baik terhadap kesehatan maupun terhadap lingkungan sekitar. Bahkan penumpukan sampah juga bisa berakibat negatif untuk kehidupan sosial dan ekonomi, karena akibat dari kondisi lingkungan yang kotor dan bau tidak sedap akan menciptakan lingkungan dan pemandangan yang kumuh.

Penumpukan sampah akan terus terjadi setiap harinya. Maka dari itu,diperlukan sebuah pengolahan khusus yang bisa digunakan untuk membantu proses penguraian sampah menjadi barang berguna. Pengolahan tersebut akan menjadi salah satu sektor yang akan berguna untuk mengoptimalkan proses daur ulang sampah. 

Selain menjadi salah satu pemanfaatan daur ulang sampah,juga bisa digunakan sebagai ladang usaha. Produk yang dihasilkan juga merupakan produk unik dan berkualitas. Jika tidak dimulai dari sekarang untuk terus menciptakan inovasi-inovasi dari limbah sampah, kapan lagi?

Sampah terdiri dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Kedua jenis sampah tersebut, menurut Undang-undang nomor 18 tahun 2008, perlu adanya pengelolaan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sampah yang merupakan sisa aktivitas manusia setiap hari sering kali menjadi penyebab kotornya lingkungan. 

Menurut Dwiyatmo (2007:25), bersih atau kotornya lingkungan sangat dipengaruhi oleh manusia yang berada di lingkungan itu. Kedua jenis sampah memiliki tingkat bahaya masing-masing, sejauh ini sampah yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat adalah sampah anorganik. Hal ini dikarenakan setiap orang membutuhkan barang yang bekas pakainya menjadi sampah anorganik di setiap harinya.

Lalu bagaimana cara agar sampah plastik anorganik dapat menjadi barang yang bermanfaat sekaligus dapat mengurangi populasi sampah anorganik? Tahun demi tahun sampah plastik sudah menjadi problematika bagi seluruh dunia, terdapat penelitian yang menghasilkan fakta mengejutkan yakni dalam satu hari, masyarakat di dunia mampu menghasilkan sampah sedotan yang apabila digabungkan ukurannya dua kali lipat mengelilingi bumi. Hal tersebut sudah mendapatkan solusi yakni pengolahan kembali sampah plastik menjadi produk yang sehari-hari dipakai yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan ini sudah digaungkan dan dilaksanakan oleh para pengusaha ekonomi kreatif sejak tahun 2014 yang mana diawali oleh badan start up bernama I am Not Plastic yang didirikan oleh Kevin Kumala. Usaha ini kemudian terus berkembang hingga diperkenalkan ke khalayak yang kemudian menjadi inspirasi usaha kreatif lainnya untuk menggunakan plastik sebagai bahan dasar dari produk cantik yang akan mereka hasilkan.

Pelaksanaan pembuatan produk ini tentu tidak lepas dari kegiatan kreatif guna mendorong masyarakat agar mengerti bagaimana sampah plastik dapat diolah kembali dengan cara memisahkan plastik organik dengan anorganik atau dengan cara menjual sampah anorganik ke suatu tempat tertentu yang mana nantinya sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat mendapatkan insentif.

Pembuatan produk dari sampah plastik memang diharuskan memiliki modal dan tekad yang kuat karena hasil jualnya bisa lebih tinggi karena modal yang dikeluarkan cukup banyak, seperti riset terlebih dahulu, pembelian alat dan pemasarannya. Namun, hal itu tidak menjadi masalah sekarang, karena sudah banyak masyarakat tertarik dengan produk berbahan dasar plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun