Mohon tunggu...
zen geofron
zen geofron Mohon Tunggu... -

mature flexible keen onto explore anythings

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anak Cucu Iblis Lari Ketakutan

22 Januari 2011   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Flash back ke Bumi pada malam tahun baru 2011, sudah seharian penuh awan hitam menggantung kelam diperbukitan tanah Bali. Tak lega dengan pekatnya mendung hitam, masih diperindah oleh hentakan angin keras yg menghantam tubuh Zen dan orang orang sekelilingnya di atas tebing curam yang menghadap samudra lepas. Keras sekali perjuangan untuk bisa berjalan tegak sambil menyelamatkan semua barang ke dalam rumah. December tahun ini menjadi saksi kelanjutan scenario global dari shang Maha Pemberi Bahaya ( AD-Dhaar ) di zamrud katulitiwa belahan timur. Sekejab Zen merasakan Sekelebat bayangan hitam tiba tiba mengelilingi tubuhnya yg sedang berjalan sambil membungkuk menahan angin. Dalam A’in Al- Basyirah ( pengelihatan mata batin ) terlihat pengejahwantahan Shang Maha Menyesatkan ( Al- Mudhill ) dalam wujud yg mengerikan diluar batas imaginasi manusia. Dikelilingi oleh batang pohon kelapa yg meliuk liuk karena hentakan angin, sosok mengerikan itu menyeringai sambil mengulurkan tangan. Entah apa yg dirasakan/ di alami oleh zen bisa terlihat atau tidak oleh orang- orang sekelilingnya namun saat itu tiada pilihan lain kecuali menerima bantuan uluran tangan sosok yg mengerikan tersebut. Dalam Al I’ma ( bahasa batin ) sosok yg ternyata Jin ( anak cucu Iblis ) itu memperkernalkan diri dengan nama Dalcux…semua rasa bercampur aduk dalam benak Zen namun dia memberanikan diri bertanya “ Lapo ? / Why dirimu repot repot menolong aku yg bukan dari kaum se golongan mu ? “ Lagi lagi sambil menyeringai si Dalcux menjawab “ kamu memang bukan dari Kaum Jin seperti aku namun aku suka dan nyakin : engkaulah sahabat terbaik ku dineraka nanti “. Grobyaak..!! zen tesentak dan terjatuk menimpa meja kayu dilobby rumah mewah itu. Tanpa perduli dengan orang orang sekitarnya, kembali zen bertanya pada Dalcux : “ “ WHY me / opo’o kog aku kamu anggap sahabat terbaik mu ? kenalan aja baru sekarang, pekik ? zen “ Dalam Pandangan orang sekeliling zen yg mereka lihat hanyalah sosok zen yg termangu mangu sendirian dan tiba tiba terjatuh ke belakang. Sekali lagi dengan menyeringai si Dalcux dengan santainya menjawab : “ karena aku sangat menyukai kelakuanmu, zen.! “ Tanpa menunggu lagi, kembali si zen bertanya sambil mencoba untuk mulai berdiri lagi : “ yaa..Tapi apa yg membuat kamu suka dengan kelakuanku “ ? “ jangan jangan kamu Jin Perempuan ya? “ Kembali seringai Dalcux mengambang sambil ber ujar : “ bukan bukan karena itu tapi, karena ente bukan “ Bahlull,.ente bukan golongan Kismin atau Madesu dan ente Bukan Kecebong Amis” ! Belum sempat si Dalcux menyelesaikan penjelasannya, kembali Zen memburu dgn pertanyaan yg sama: “ yaa..Tapi apa yg membuat kamu suka dengan kelakuanku “ ? kan bukan aku saja yg seperti itu ? “ Dengan sangat bersemangat kembali si Dalcux ber ujar : “ Inilah yg aku juga suka dari dirimu Zen !” orangnya terlalu banyak bertanya dan tidak sabaran tanpa mau berfikir lebih dahulu sebelum bertanya “. “ Disamping itu yg paling utama aku ingin menjadi sahabatmu adalah ; karena komitmentmu terhadap sikap yg sudah diambil oleh nenk moyangku IBLIS . Yaitu, engkau : 1.      sombong karena dalam hati kecilmu , engkau merasa lebih baik dari kaum mu sendiri apalagi kaum lain. “ bukankah itu wujud dari kesamaan sifat IBLIS dgn mu ? 2.      hobi mempergunakan kepintaranmu untuk membodohi orang lain. 3.      suka sekali mempergunakan ilmu agama untuk pamrih pribadimu 4.      sejatinya sangat menikmati pekerjaanmu dalam menyesatkan orang lain ? 5.      yg tadi sejak sebelum subuh sudah aku ikuti dan ternyata tepat seperti dugaanku bahwa engkau tidak melaksanakan kewajiban sembahyang Subuh, right ? “ bukankah itu semua wujud dari kesamaan sifat IBLIS dgn mu ? ( MENGINGKARI/ MEMBANGKANG PERINTAH TUHAN  ATAU ) Dari kelima hal diatas aku melihat dan merasakan bahwa engkau adalah sahabatku yg sudah lama aku nanti nantikan karena jarang ada orang yg punya ke 5 komitment seperti sudah aku jelaskan diatas, ....seperti kamu. Sejenak sang dalcux terdiam dan menunggu reaksi sesaat dari zen, namun yg didapat adalah sebaliknya…bukan seorang zen yg lari terbirit birit atau marah atau tersinggung atau terhina. Malah sebaliknya, Dalcux menjadi terperanjat karena dengan bergegas Zen berdiri dan menghampiri dalcux sambil mengulurkan tangannya : “ tidak aku duga tidak aku sangka ternyata ada bangsa JIN yg mental dan ,kelakuannya seperti aku, “ dengan bangganya Zen mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Dalcux . Beranjak dari situlah dua makhluk menjadi sahabat dunia akherat Sesaat kemudian dzan Duhur berkumandang didaerah sekitar perbukitan, seperti pada saat subuh. Zen sangat active dan asyik melakukan pekerjaannya, Dalcux ( anak cucu IBLIS ) mulai terdiam….. Kemudian kejadian serupa pun terulang kembali saat selesai Azan Ashar, Zen masih Larut dengan kenikmatan dunia Dalcux ( anak cucu IBLIS ) mulai menelan ludah sambil mengeryitkan dahinya….. Fajar mulai menyingsing menuju peraduannya, sayup sayup suara azan Magrib pun menghilang seiring dengan semakin tenggelamnya zen dgn Facebook nya Dalcux ( anak cucu IBLIS ) dengan bahasa tubuh yg melihat kekiri dan kekanan…..mulai gelisah … senyumnya sudah mulai berubah menjadi kecut. dari warna wajahnya nampak bahwa ia seolah olah  sedang mengingat2 sesuatu. Dan akhrnya ketika disaksikan oleh mata Kepala Dalcux  sendiri bahwa sahabatnya : zen juga tidak beranjak mengerjakan sembahyang Isha’ maka seketika itu juga Dalcux berubah menjadi sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi. Dihampirinya zen, sahabat manusianya sambil berkata dengan penuh ketakutan, “Wahai sobatku Zen , aku dengan sangat terpaksa harus memutuskan tali persahabatan kita!” sekarang Juga..!” Dengan penuh rasa keheranan, zen memberanikan diri untuk bertanya , “ Wahai Sahabatku Dalcux, …..Kenapa engkau ingkar janji? “ Bukankah baru barang tadi pagi kita sudah berjanji akan menjadi sahabat yg paling Sejati dan Haqiqi?” “Aku takut!”, jawab si Dalcux dengan suara gemetar. “Nenek moyangku saja, dulu …………………hanya sekali SAJA : membangkang pada PERINTAH - NYA, yaitu saat menolak disuruh ’sujud’ pada Adam, kemudian telah dilaknat oleh-Nya. “ Apalagi engkau,……. yg pada hari ini saja sudah kusaksikan :   telah LIMA KALI membangkang untuk bersujud pada-Nya (TIDAK SHALAT 5 WAKTU). “ Tidak terbayangkan olehku : “ bagaimana besarnya murka Allah kepadamu..????!”, kata Dalcux sambil pergi berlari. ✿ ✿ ✿ ●●●▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬●●● (¯`’★♫♪•♥ WISHING YOU A HAPPY NEW YEAR!!! ♥ •♫♪★’´¯) ●●●▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬●●●

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun