Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit ala Wong Ndeso

4 Mei 2020   23:05 Diperbarui: 4 Mei 2020   22:59 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu waktu untuk berbuka pasti akan terasa lama tanpa melakukan aktivitas apapun. Banyak hal yang bisa dilakukan. Bagi orang yang hidup di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota besar lainnya, spot ngabuburit pasti banyak pilihan dan tidak akan membosankan. 

Rekomendasi tempat ngabuburit seru, gratis dengan lokasi yang sangat mudah dijangkau akan lebih menyenangkan daripada berdiam diri dirumah.

Keseruan yang dirasakan orang-orang yang hidup diperkotaan dapat pula dirasakanan oleh mereka yang  hidup pedesaan. Namun dengan versi yang berbeda. 

Tak kalah menarik dari kehidupan di perkotaan, di pedesaan banyak spot yang bisa dikunjungi setiap hari sambil menunggu waktu berbuka puasa tanpa rasa bosan.

Ngarit (Mencari Rumput)

Ngarit (mencari rumput) biasanya dilakukan oleh orang-orang desa yang mempunyai ternak seperti kambing atau sapi. Mencari rumput biasanya dilakukan sore hari diarea pematang sawah. 

Dan pada moment bulan Ramadhan ini, rasanya pas sekali kalau Ngarit (mencari rumput) ini dimafaatkan sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa.

Nongkrong Di Pinggir Sungai

foto pribadi
foto pribadi
Bagi warga diperkotaan, mall dan caf menjadi rujukan empat nongkrong untuk ngabuburit. Dan dipedesaan, pinggiran sungai yang bersih dapat jadi rujukan tempat nongkrong. 

Suasananya akan lebih asri dan tenang. Karena didesa, aliran air sungai  yang kita jumpai  lebih bersih dan tidak ada sampah yang berserakan. Suara arus air yang mengalir juga membuat hati lebih tenang hingga tak terasa waktu buka puasa tiba.

Panen Sayuran (Kacang Panjang, Sawi, Kangkung dll)

Bagi petani yang lahannya ditanami dengan sayur mayur, memanfaatkan waktu sore hari untuk memetik  sayuran mereka. Dipetik atau dipanen sore hari karena biasanya ini dilakukan untuk mengantisipasi agar sayur mayur yang sudah dipetik atau dipanen sore itu tidak cepat layu. 

Dan pada malam hari, hasil panen akan diangkut atau dijual kepada para pedagang besar sayur mayur yang biasanya jualan di pasar tradisional. 

Mengembala Kambing

Photo : Dokumen Pribadi
Photo : Dokumen Pribadi

Tidak sedikit warga di pedesaan yang memelihara ternak. Seperti ternak kambing atau sapi. Untuk ternak sapi, biasanya para peternak mencarikan makan berupa jerami atau rumput dipagi hari atau sore hari. 

Sedangkan siang hari, biasanya sapi mereka kembalakan diluar kandangnya dilahan yang tak jauh dari kandang sapi tersebut. Berbeda dengan kambing. Mengembala kambing dapat dilakukan sore hari dengan membawa kambing ke lahan yang banyak ditumbuhi rumput. 

Dan biasanya, kambing dapat dikembala di pematang sawah yang banyak ditumbuhi rumput. Mengembala kambing di sore hari ini dapat mengisi waktu sambil menunggu buka puasa tiba.

Aktivitas sederhana nan menyenangkan ini dapat menjadi alternatif ngabuburit selama bulan ramadhan. Sebenarnya, rutinitas sore hari di pedesaan masih banyak lagi yang lebih seru dan menyenangkan. 

Tak perlu berkecil hati karena tidak bisa ngabuburit seperti mereka yang hidup di perkotaan. Di desa pun ngabuburit akan lebih seru dan menyenangkan dengan suasana keasrian alam tanpa polusi udara dan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun