Mohon tunggu...
Wasp Book
Wasp Book Mohon Tunggu... karyawan swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hamba yang belajar\r\nhttp://www.waspbook.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa George Washington Selalu Merengut? dan Bahkan Karetpun Jadi Gigi Palsu

12 Oktober 2010   18:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anda pasti tidak pernah bahkan tidak mau membayangkan jika – karet – yang dipakai sebagai ban, harus masuk, bermukim dan menyumpal di mulut anda. Sebagai gigi palsu !
Dan ternyata hal ini pernah terjadi pada abad ke- 18.

Berdasar bukti sejarah, manusia sudah mengalami sakit gigi dan giginya berlubang sejak 25.000 tahun yang lalu. Namun demikian gigi palsu barulah dikenal pada 700 SM.
Terbuat dari gading , tulang ikan paus atau tulang kuda Nil dan diikat dengan semacam kawat dari emas.

Teknik semacam ini rupanya mampu bertahan selama 2000 tahun.
Pada tahun 1500 tulang masih dipakai, tapi dengan pengikat tali sutera. Masa itu sutera juga dipakai sebagai penutup gigi ompong, terutama pada para bangsawan.
Ratu Elizabeth I dari Inggris misalnya, memakai sutera untuk giginya agar tidak malu ketika harus meringis di depan rakyatnya.

Gigi palsu penuh ( 1 rahang ) juga mulai dibuat. Namun repotnya, gigi palsu jenis ini sama sekali tidak nyaman di mulut. Apalagi ketika mau makan harus dicopot terlebih dulu. Salah satu yang tersiksa adalah Presiden Amerika Pertama George Washington.
Dalam gambar-gambar yang kita lihat sekarang tampak mulut Washington selalu terkatup rapat. Mbesengut. Kata orang Jawa. Padahal sebenarnya ia...

Baca Selengkapnya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun