'Sisi, EYD dong EYD, perhatiin'
'Sisi, menulis tidak bisa sembarangan, EYD tolong diperhatikan'
'Sisi, lagi dan lagi, naskah kamu terjungkal, EYD penting Sayanggg'
Dan masih banyak lagi pesan cinta yang disampaikan Editor kesayangan, yang isinya EYD alias Ejaan Yang Disempurnakan memang penting dalam dunia tulis menulis. Dan sering kali alpa saya perhatikan.
Buat penulis abal abal macam saya, yang gak punya basic nulis sama sekali, EYD memang menjadi ' polisi tidur' yang selalu membuat naskah saya tersesat dijalan dan terjungkal, akhirnya gak satu dua kali naskah yang saya kirimkan ke penerbit, harus balik lagi untuk revisi dan revisi, asli bikin bete....tapi mau bagaimana lagi, memang begitulah adanya.
Di Kompasiana juga begitu,
Artikel saya, jauh banget dari kaidah EYD, kadang saya nulis ya menulis saja, menggunakan bahasa sehari hari, atau campur sari tumpang tindih dengan bahasa daerah dan bahasa asing, dan salahnya penggunaan bahasa selain bahasa indonesia tanpa kaidah EYD dalam artikel saya, sering kali tidak saya buat miring, bukan itu saja, kadang juga tak saya buat terjemahannya, membuat pembaca artikel saya banyak yang 'kabur' alias tak mau repot repot selesai membaca artikel saya. Darimana saya tahu? lihat kolom komentar dong, komentarnya 'ra nyambung blass' dengan isi artikel. Ini Pengalaman pribadi.
Nah,
Begitu pentingnya EYD makanya harus kita perhatikan, selain membuat satu artikel akan nyaman untuk dibaca dan dimengerti. Saat anda mencoba mengirimkan naskah ke penerbit entah yang mayor atau selfpublished, EYD ini-lah yang menjadi salah satu faktor kunci satu naskah bisa lolos untuk di terbitkan.
Baiklah, buat anda yang masih suka ' tersesat dijalan' seperti saya, akan saya bagi sedikit kata-kata sesuai EYD yang mungkin bisa membantu membuat tulisan anda lebih rapi. Gak bermaksud untuk menggurui, kita sama sama belajar saja, saling mencatat dan mengingatkan. Walaupun tulisan dengan salah ketik dan salah di EYD memang sudah biasa, tapi tak ada salahnya bila 'tersesat' atau kena tegur karena EYD, kita terima saja, dan terus berusaha untuk memperbaiki kesalahan kita. Dan tentu saja tak lagi membuat kesalahan yang sama.
Jangan berpendapat, ' ahhhh, gw nulis buat iseng iseng doang kok, ngapain juga dibuat ribet'
