Mohon tunggu...
Maruhum Sidauruk
Maruhum Sidauruk Mohon Tunggu...

http://batak-g.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tarombo Sidauruk (Maruhum Sidauruk) dari Generasi ke Generasi

20 Juni 2011   07:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:20 2170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maruhum Sidauruk(ahu sendiri)

Namun ada informasi dari Amparanta Dian Sidauruk dari Bali,yang pantas juga kita perhatikan dan pertimbangkan sebagai bahan pelengkap penelitian. Karena masih banyak juga yang perlu diperhatikan  kejanggalan setiap sumber dan data yang sudah ada dan tersebar hingga saat ini:

Raja Isombaon (Raja Isumbaon atau Raja Sumba) memperanakkan Tuan Sori Mangaraja.
Tuan Sori Mangaraja mempunayi 3 orang istri yaitu:


1.Siboru Biding Laut yang setelah mempunyai anak berubah panggilan menjadi Nai Ambaton.
2.Siboru Anting Malela yg setelah mempunyai anak berubah panggilan menjadi Nai Rasaon.
3.Siboru Sanggul Haomasan yg setelh mempunyai anak berubah panggilan menjadi Nai Suanon.

1. Nai Ambaton mempunyai anak yaitu Tuan Sorba Di Julu yang bergelar Ompu Raja Bolon (Nabolon)
2. Nai Rasaon mempunyai anak yaitu Tuan Sorba Di Jae yang bergelar Raja Mangarerak.
3. Nai Suanon mempunyai anak yaitu Tuan Sorba Di Banua (tidak diketahui gelarnya)

Note: Siboru Biding Laut dan Siboru Anting Malela adalah putri kedua dan ketiga dari Guru Tatea Bulan sedangkan Siboru Sanggul Haomasan tidak diketahui puri siapa dia. Sedangkan putri pertama dari Guru Tatea Bulan adalah Siboru Pareme yang menikah dengan saudara kandungnya yaitu Tuan Saribu Raja. Ingat babiat sitempang dan ende Siboru Pareme? Putri ke 4 dari Guru Tatea Bulan adalah Nan Tinjo (marporhas atau martihas: laki nggak perempuan juga nggak). Guru Tatae Bulan mempunyai 4 putri.

Versi I (diterima mayoritas Parna) adalah: Tuan Sorba Di Julu (Ompu Raja Bolon) mempunyai 4 anak yaitu: Simbolon, Tamba, Saragi dan Munte. Dari Simbolonlah lahir Nahampun yang sekarang ada di Barus bersama semarganya yaitu Tendang, Parmesawari, Barasa dll. (saya lupa). Buku tarombo ini dipinjam orang dari saya tapi tidak dikembalikan. Dasar pangoto-otoi, mauf ma i.

Versi II (hanya sedikit yang menerima ini dan penerimaan inipun hanya sebagai penghargaan terhadap suatu pendapat) adalah : Tuan Sorba Di Julu (Ompu Raja Bolon) mempunyai 5 anak yaitu: Simbolon, Tamba, Saragi, Munte dan Nahampun (Sianahampun).Versi inilah yang mengatakan bahwa Siallagan, Simarmata, Siadari, Sidabalok, Turnip, Sidauruk dan Sitio adalah garis keturunan dari Datu Parngongo atau Datu Porang Ni Aji atau Raja Sitempang. Datu Parngongo adalah generasi ketiga dari Tamba. Note: Dalam versi ini Turnip adalah abang-nya Sidauruk.

Note: Di Sangatta, Kaltim ada seorang Nahampun dan mengaku bahwa mereka dari Simbolon. Di Jakarta saya bertemu dengan seorang Nahampun tapi sudah sedikit lilu tapi masih mengaku dari Simbolon. Di Sangatta, Kaltim ada seorang Barasa mengaku bahwa mereka dari Naibaho. (pergeseran dari Barasa ke Naibaho mungkin bisa terjadi karena ada Sidauruk kelompok Naibaho yaitu Naibaho Sidauruk). Di Bontang, Kaltim ada seorang Barasa mengaku bahwa mereka Parna.

Note: Nai Ambaton bukan Raja. Dia perempuan sama dengan Nai Rasaon dan Nai Suanon.

Informasi dari:
Saudara kita Freddy hasiholan Sidauruk,


Ada beberapa bagian hampir sama dan sedikit perbedaan yang saya dengar dari punguan Parporata (Parsadaan Pomparan Raja Sitelpang / Sitanggang). Ini salah satu versi lainnya untuk menambah wawasan kita mengenai berbagai versi Silsilah Sidaur...uk. Mengenai versi tersebut, alangkah baiknya jika yang memiliki informasi lebih lanjut agar disampaikan dalam forum ini. Parporata merupakan Parsadaan yang diakui Parna terkait untuk mengantisipasi perselisihan masalah siapa siakkangan antara Sitanggnag atau Simbolon. Punguan ini didirikan pertama kali di Sumatera Utara.

1. Versi Mengenai Sitanggang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun