Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Sunrise dan Sudut Bromo Nan Eksotis

26 September 2013   07:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23 2082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bromo, sangat lekat dengan gunung, pasir, sunrise, kuda serta Jeep. Dipadu dengan  tradisi unik dan udara dingin menjadikan "landscape" Bromo begitu menggugah. Tak salah kalau Gus Irsyad, Bupati Pasuruan yang muda, energik dan cerdas mencetuskan Lomba Foto dengan Spot di Gunung Bromo untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1084. Didukung penuh koran Radar Bromo (Jawa Pos), acaranya sukses. Peserta membludak, hampir 200 peserta. Semuanya berebut objek yang sama view Gunung Bromo dari Tosari, Pasuruan. Sabtu, 21 September, pukul 22.00  semua peserta kumpul Technical Meeting di Pendopo Agung Wonokitri, Tosari Pasuruan. Dinginnya malam lereng Bromo menyergap semua peserta lomba foto termasuk pelancong yang hadir di kawasan itu.  Peserta lomba menyatu di dalam pendopo untuk menghangatkan badan sekaligus menyamakan persepsi dengan panitia. Sedangkan pelancong mungkin sudah melepas penat di kamar  masing-masing di Homestay di sekitaran Wonokitri. Makin larut, udara dingin makin menyengat.  Saya dan teman-teman, peserta lomba foto abal-abal (tapi resmi terdaftar lho), memilih menyingkir dari Pendopo Agung dan turun ke  homestay milik teman di dekat Pasar Tosari. Jam menunjukkan pukul 23.00. Waktunya istirahat, karena besok pukul 03.00 pagi semua peserta harus siap di halaman pendopo. Berburu Sunrise Pukul 03.00,  saya,  Pak Imam, Sentot, Galih, Sony, Danny, Toriza, Bu Iman, Uling dan Sita sudah siap dengan jaket tebal, masker, slayer serta kerpus. Tak ketinggalan sarung tangan. Rombongan pun  meluncur. Tak sampai 10 menit tiba di pelataran Pendopo Agung. Di sana, tak kurang dari 50 Jeep sudah tumplek blek,  siap mengangkut peserta dan pelancong yang akan naik ke Penanjakan. Satu jeep, diisi maksimal 6 orang. Ada pula pelancong yang naik pick up dan sepeda motor. Maka, dini hari itu  Wonokitri begitu gaduh. Jalan menuju puncak Bromo yang tak terlalu lebar, jadi makin sempit. Penuh dengan iring-iringan kendaraan yang mengular menembus gelap gulita menuju Penanjakan.

1380155866465415470
1380155866465415470
Penanjakan adalah tujuan utama pengunjung ke Bromo sekaligus Spot pertama untuk Lomba Foto. Semuanya berburu Sunrise. Medannya terletak di sebuah puncak bukit. Jalan menuju kesana lumayan bagus. Hanya perlu ekstra hati-hati karena di sebelah kiri ada jurang yang dalam. Tapi, driver Jeep Bromo sangat lihai.  Mereka sangat hafal lekuk liku jalan di Bromo.  Mendekati lokasi, karena padat, mobil nggak bisa lewat. Maka hampir semua rombongan harus turun dari kendaraan dan jalan kaki lebih dari 2 kilometer menuju Penanjakan View Point. Tapi tak perlu kuatir bagi yang malas jalan kaki. Banyak ojek lalu lalang menawarkan bantuan. Cukup 10 ribu, siap mengantarkan  sampai di pelataran Penanjakan. Seperti diduga sebelumnya, Penanjakan View Point, lokasi terbaik untuk melihat sunrise di kawasn Bromo penuh sesak. Tangga naik selebar 2 meter tak tersisa sedikitpun. Daripada terus berjubel, saya memilih menikmati Teh Panas dan Pisang Goreng.  Sungguh nikmat, sambil menunggu waktu Sang Hyang Bagsakara benar-benar hadir di muka bumi.
13801558891946773036
13801558891946773036
Begitu waktunya tiba, rombongan saya pun bergegas menaiki tangga menuju puncak Penanjakan. Mencari tempat yang masih tersisa diantara himpitan ratusan orang, Akhirnya, pukul 05.00 langit Timur mulai memerah.  Perlahan sedikit menguning. Tepat pukul 05.30. Mentari benar-benar muncul dari balik gunung di ufuk timur. Pemandangan yang eksotis, luar biasa. Hampir semua pemburu juga mengabadikannya. Keindahan alam,  ciptaan Yang Maha Kuasa yang patut disyukuri. Di Penanjakan View Point inilah, landscape Bromo secara detil bisa diabadikan. Mulai dari lautan pasir sampai deretan gunung-gunung di kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Pemandangan yang mainstream tapi tetap menghanyutkan.
13801559101757935547
13801559101757935547
13801559301458090984
13801559301458090984
13801559621574957195
13801559621574957195
Bukit King Kong dan Love Hill Hampir satu jam kami di Penanjakan View Point, sisi Gunung Bromo yang masuk wilayah Kabupaten Pasuruan. Begitu mentari makin tinggi, hampir semua pengunjung mulai menuruni puncak. Ada yang langsung turun  menuju ke kawah Bromo.  Adapula yang bersantai ria menikmati pemandangan. Khusus untuk peserta lomba foto, kebanyakan jalan kaki menuju Spot kedua di Bukit King Kong.
1380156007456351748
1380156007456351748
1380156028762113694
1380156028762113694
Menuju Bukit King Kong dari Penanjakan, cukup  menyusuri jalan aspal menurun. Tiba disebuah persimpangan, ambil arah kiri. Jalanan masih berupa tanah. Kalau pagi, jalan masih agak basah tertimpa embun,. Jelang siang, jalanan berdebu.  Di kawasan Bukit King Kong terhampar view Bromo yang tak kalah indah. Hampir semua pengunjung mencari sudut-sudut yang menarik untuk diabadikan. [caption id="attachment_281361" align="aligncenter" width="500" caption="Bukit King Kong"]
1380156067524820900
1380156067524820900
[/caption]

13801561141609181770
13801561141609181770
Tantangan berikutnya adalah memotret dari Love Hill: Bukit Cinta. Selepas dari Bukit King Kong, semua pengunjung kembali ke kendaraan masing-masing. Sesaat setelah naik jeep, saya dan rombongan sempat dibuat sport jantung tatkala driver Jeep memutar balik di jalan yang menurun yang sempit. Di depan ada bukit, di belakang jurang.  Maju - mundur,  tak kurang dari tiga kali. Dalam hati, Cak legi, sopir Jeep Bromo ini benar-benar nekad sekaligus edian.  Belum lagi saat meluncur turun, Jeepnya dipacu agak kencang. Padahal banyak tikungan dan lalu lalang Jeep lain.  Saat diingatkan, Cak legi cuma berkata:  "Tenang bos...."  sambil terkekeh. Jeep pun mulai dipelankan. Tapi, sopir ini memang lihai di turunan, tanjakan dan tikungan Bromo. [caption id="attachment_281363" align="aligncenter" width="500" caption="Deretan Jeep Bromo"]
13801561331073323597
13801561331073323597
[/caption]

Tak sampai 10 menit tiba di sebuah tikungan.  Banyak penjual makanan di kanan kiri jalan. Beberapa jeep sudah lebih dulu parkir. Banyak motor berjajar rapi di pojok. Jeep yang saya tumpangi parkir di bawah gundukan bukit. Itulah Love Hill. Saya nggak sempat bertanya, kenapa disebut Love Hill. Mungkin sering jadi jujugan  foto pre wedd atau tempat muda-mudi memadu kasih barangkali. [caption id="attachment_281364" align="aligncenter" width="500" caption="Bukit Cinta"]

13801561571179825620
13801561571179825620
[/caption]
13801561891750557290
13801561891750557290
View di Bukit Cinta tak kalah indah. Penghobi fotografi tinggal mencari sudut yang pas untuk diabadikan. Mulai dari kaki bukit sampai puncak bukit. Namun tetap saja, poin utama adalah Kaldera Bromo, Gunung Batok, Gunung Semeru dan deretan gunung kecil lainnya. Bagi saya, sudut yang paling menarik dari Bukit Cinta adalah bisa mengabadikan jeep-jeep yang melaju kencang di lautan pasir Bromo nun jauh di bawah sana. Termasuk view Kawasan Dingklik dan sekitarnya. [caption id="attachment_281366" align="aligncenter" width="500" caption="Ngebut...."]
1380156208498903869
1380156208498903869
[/caption] [caption id="attachment_281367" align="aligncenter" width="500" caption="Dingklik.."]
1380156226566022419
1380156226566022419
[/caption]

Bromo memang sangat mengesankan. Saat mahasiswa, saya pernah jalan kaki dengan rekan-rekan dari wilayah Probolinggo  menyeberang Lautan pasuir  menuju Kawah Bromo dan  naik ke Dingklik, dilanjutkan turun sampai Wonokitri dan Tosari. Pernah pula  mengunjungi Bromo sehari sebelum meletus. Saat itu tak ada larangan naik, karena  Gunung Bromo pun sedang  tenang. Pernah pula terjebak di lautan pasir gara-gara nekad menyeberang lautan pasir dengan mobil sejuta umat. Nah, hari itu, sebagai peserta lomba foto abal-abal, saya mendapatkan  kesan yang lain tentang  Bromo: Indah dan sangat menghanyutkan! [caption id="attachment_281368" align="aligncenter" width="500" caption="Pura dan Jeep di Lautan pasir"]

1380156249479564846
1380156249479564846
[/caption]
1380156278923361507
1380156278923361507
Artikel Terkait : 1. Terjebak Di Bromo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun