Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Arca Kepala Kala, Temuan Terkini di Candi Kebo Ireng

12 April 2020   06:43 Diperbarui: 12 April 2020   10:10 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Kala temuan Candi Kebo Ireng. Dok: Teguh Hariawan

Bukan karena namanya yang lucu "Kebo Ireng" yang buat saya penasaran dengan candi ini. Tapi, informasi yang beredar selama ini, bahwa dari tempat ini, ditemukan Lambang Kerajaan Majapahit berupa batu bermotif Surya Majapahit, yang mendorong saya untuk mengunjunginya. 

Saya pernah melihat temuan batu Surya Majapahit ini saat berkunjung ke Museum Majapahit/ Pusat Informasi Majapahit di Trowulan Mojokerto. Dipajang tepat di depan pintu masuk utama. Entah sekarang, dipajang di sebelah mana.

Akhirnya, 15 November 2019 selesai rapat dinas di Kota Pasuruan, saya menyempatkan mampir ke tempat ini. Sejatinya, lokasi candi ini tak jauh dari rumah. Berjarak sekitar 20Km saja. 

Bisa ditempuh 25-30 menit naik motor. Walau dekat, kadang ada saja halangan untuk mengunjunginya. Maka siang itu baru kesampaian berkunjung ke sana.

Lokasinya gampang dijangkau. Jika melintas di Tol Surabaya Malang (atau Pasuruan-Gempol), turun saja di exit tol Gempol. Lanjutkan lewat By Pass Gempol. Setelah pertigaan Apollo lurus saja ke Selatan. 

Ikuti jalan nasional Surabaya-Malang. Masuk gang pertama di Selatan PT Sari Rajut. Lurus saja ke Timur. Tak sampai 5 menit akan tiba di Dusun kebo Ireng, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol. Disanalah reruntuhan candi mungil ini berada. GPS akan sangat membantu menemukannya.

Candi Kebo Ireng sebelum Ekskavasi. Dok: Teguh Hariawan
Candi Kebo Ireng sebelum Ekskavasi. Dok: Teguh Hariawan
Di bawah terik matahari, saya berkeliling di sekitaran candi. Candinya menghadap ke Barat (pintu candi ada di Barat). Tepatnya Barat laut. Arah hadap tidak berorientasi ke gunung sebagaimana candi Jawa Timur umumnya. Karena Gunung Arjuno- Welirang ada di Selatan. Gunung Penanggungan ada di Barat Daya. 

Fisik yang tersisa adalah kaki candi. Kondisinya rumpil. Candi ini kemungkinan runtuh karena gempa bumi. Ditunjukkan dari beberapa bagian kaki candi yang strukturnya mengalami disklokasi. 

Di depan candi, ada batu-batu yang masih melekat di tanah. Bentuk segi empatnya masih terlihat samar-samar. Kemungkinan itu adalah candi perwara. Ada 3 jejak struktur candi perwara.

Reruntuhan batu andesit tubuh dan atap candi ditumpuk begitu saja di kanan kiri kaki candi yang tersisa. Jumlahnya tidak terlalu banyak. Sepertinya banyak batu andesit penyusun candi yang hilang. 

Tak ada pohon besar di sekitar candi, sehingga bikin gerah dan keringat bercucuran. Tanah kebun di sekitar candi pun agak mengering. Membuat penghuni kebun pada kehausan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun