Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa seseorang yang memaksakan diri menunaikan ibadah haji, kemudian wafat, maka dia termasuk sudah melaksanakan ibadah haji, karena haji merupakan perjalanan yang di syarikatkan. Rasulullah SAW mensinyalir bahwa haji dan umrah adalah jihad, Rasulullah SAW berkata "jihadanya orangtua, lemah, dan wanita adalah haji dan umrah".
Betapa pentingnya perjalanan menuju Makkah dan Madinah, sampai-sampai Rasulullah SAW berkata "tidak dianjurkan bersusah-susah melakukan sebuah perjalanan, kecuali ke tiga masjid" (HR. Muslim), masjid tersebut, yaitu Masjidilharam, masjid Nabawi dan Masjidil Al-Aqsa".
Penulis melihat, orang-orang yang menunggu antrian haji yang sangat panjang, hingga 20-30 tahun lamanya. Mereka sudah membayar biaya haji. Mereka hanya menanti keberangkatan. Haji, reguler saat ini harus menunggu antrian sekitar 30 tahun, sementara haji khusus 5-8 tahun.
Cukup banyak yang wafat sebelum berangkat menunaikan ibadah haji dan umrah. Mereka termasuk sudah mendapatkan pahala ibadah haji dan umrah, sebagaimana kisah sahabat Dhamrah bin Jundab ra, yang wafat ketika dalam perjalanan hijrah ke Madinah, tepatnya di Tanim.
Dalam sebuah hadis lain, Rasulullah SAW berkata "Barang siapa keluar untuk menunaikan ibadah haji, kemudian wafat, maka Allah SWT mencatat baginya pahala haji sampai hari kiyamat, dan barang siapa keluar dengan tujuan menunaikan umrah, maka Allah mencatat pahala umrah hingga hari kiamat, dan barang siapa keluar untuk berperangan dijalan Allah kemudian wafat, maka pahalanya seperti perang dijalan Allah sampai hari kiamat (HR.Abu Ya'la).
Seorang pria datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya "saya ingin berjuang di jalan Allah (Jihad). Maka Rasulullah SAW berkata" berajilah engkau" (HR. Said bin Mansur).
Dua tahun berturut-turut Indonesia dan berbagai negera tidak mengirimkam jamaah hajinya, karena masa pandemi. Sudah pasti dalam kurun dua tahun banyak yang wafat, baik karena usianya atu karena terkena Covid 19. Mereka yang wafat, namun sudah memiliki daftar tunggu, mereka tertulis sebagai jamaah haji. Dalam pandangan-Nya, mereka termasuk sudah menunaikan ibadah haji, kelak di bangkitkan dalam busana ihram, dan terus menerus bertalbiah.