Terakhir adalah Muhammadiyah Abangan (Marhaen), kelompok yang fanatik terhadap organisasi Muhammadiyah, tetapi masih malas ibadah, bahkan cenderung masih dalam abangan. Biasanya, mereka dari kalangan petani dan nelayan yang bermukim di pedesaan dan pedalaman.Â
Dan yang terakhir ini adalah Guyonan, yaitu "Krismuha: Kristen Muhammadiyah". Karena Muhammadiyah ingin diterima oleh banyak kalangan, termasuk masyarakat beragama Kristen di Papua. Maka, Muhammadiyah mendirikan sekolah wilayah Papua, Nusa Tenggara. Ternyata, murid-muridnya dari kalangan Kristen. Sehingga, istilah "Krismuha" muncul dan menjadi guyonan yang asyik nan menarik.
Tidak bisa dibayangkan jika Muhammadiyah benar-benar menolak kegiatan NU di Jogjakarta dengan alasan-alasan tidak masuk akal (ngakali). Maka, akan banyak kampus dan kegiatan Muhammadiyah akan di tolak dimana-mana oleh masyarakat NU dan Kristen, khususnya Jawa Timur. Ternyata Ukhuwah Islamiyah itu hanya untuk kepentingan dirinya sendiri bukan untuk sesama anak bangsa.