Mohon tunggu...
David Asmara
David Asmara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ada Baiknya

Menulis itu menikmati rezeki hidup..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bappelitbangda Rakor Penajaman Basis Data Pengentasan Kemiskinan

4 Oktober 2018   18:19 Diperbarui: 4 Oktober 2018   18:48 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rakor pengentasan kemiskinan dikantor Bappelitbangda Tebo/dok.pribadi

Badan perencanaan pembangunan penelitian dan pengembangan daerah (Bapelitbangda) kabupaten Tebo, Jambi menggelar rapat koordinasi daerah pengentasan kemiskinan. Dalam acara itu, dilakukan penajaman basis data terpadu. Nantinya dengan data itu dimanfaatkan untuk kajian evaluasi program kerja untuk pengentasan kemiskinan. 

Menurut kepala Bappelitbangda Tebo, Himawan Susanto melalui kepala bidang SDM pemerintahan dan Sosial Budaya, Yuli Harmayanti, SH memaparkan rapat koordinasi penajaman basis data sebagai kajian dasar evaluasi program pengentasan garis kemiskinan di kabupaten Tebo.

" Kita senantiasa berusaha menekan angka kemiskinan didalam wilayah kabupaten Tebo. Saat ini data dari BPS Tebo angka kemiskinan berkisar pada angka 6,72% (data tahun 2015) atau sekitar 23.000 KK. Artinya pemerintah kabupaten tebo berupaya melaksanakan program pengentasan masyarakat miskin disesuaikan dengan target RPJMD hingga tahun 2021," kata Yuli, Kamis (4/10/2018).

Rakor itu, menghadirkan lembaga Ad Hoc TNPPKN yang ada dibawah koordinasi wakil presiden RI. Hadir nara sumbernya dari pusat layanan data pusat, Bambang Darsono, S.Sos.kemudian Kasubid. SDM dan Kependudukan, Bappeda propinsi Jambi, Ade Irwansyah, SH. MH, serta kepala kantor BPS kabupaten Tebo, Handayani, SE dan diikuti sejumlah undangan dari OPD sekabupaten Tebo. 

Dalam hal itu, dipaparkan juga pemetaan masyarakat dalam kategori miskin disetiap wilayah kecamatan di kabupaten Tebo. Bahwa kecamatan Tebo ulu dinyatakan terbanyak angka atau paling tinggi jumlah masyarakat miskinnya, disusul kecamatan Rimbo Bujang, dan paling sedikit berada diwilayah kecamatan Rimbo ilir.

" Sebenarnya, menurut data statistik tahun 2016 berkisar 6,87 persen, dan tahun 2017 sekitar 6,79 persen, artinya terjadi penurunan jumlah masyarakat miskin di Tebo sekitar 0,08 persen," katanya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun