Mohon tunggu...
Julian Haganah Howay
Julian Haganah Howay Mohon Tunggu... Freelancer - Journalist and Freelance Writer

Journalist, freelance writer and backpacker. "Menulis untuk pencerahan, pencerdasan dan perubahan.."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memori Pergantian Tahun 2016 yang Kelabu di Atlanta

2 Januari 2018   18:12 Diperbarui: 5 Januari 2018   20:35 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi nanti sepulang ibadah penutupan (kunci) akhir tahun dari sebuah gereja mini komunitas Tionghoa-Indonesia yang berada di pinggiran kota, kami bisa bergerak menuju pusat kota dengan menumpang kereta api ((city train) atau menggunakan mobil milik salah satu kawan perantau.

Atlanta merupakan ibu kota negara bagian Georgia, Amerika Serikat yang ikonik. Kota ini pernah menjadi pusat penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas di AS pada tahun 1996. Karenanya telah dibangun Taman Olimpiade yang lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari gedung markas stasiun televisi CNN.

Kota dengan luas 343 km ini pada tahun 2008 penduduknya berjumlah 538.000 jiwa. Sedangkan kota dengan daerah metropolitan berjumlah sekitar 5,5 juta jiwa, merupakan wilayah metropolitan terbesar di Georgia atau urutan kedelapan di AS.

Penduduk Atlanta umumnya didominasi oleh komunitas orang-orang kulit hitam (Afro-American) atau dulunya disebut kaum Negro. Hampir di setiap sudut kota maupun setiap pekerjaan di kota ini, diisi orang-orang kulit hitam yang sangat mendominasi. Mereka adalah mesin penggerak ekonomi dan meriam peletus sejarah perjuangan politik anti pemisahan berdasarkan warna kulit (segregasi rasial) di AS yang dipimpin tokoh terkenal Rev. Marthin Luther King,Jr. 

Pada perkembangan awal hingga sekarang, Atlanta dikenal sebagai pusat perkeretaapian di AS selatan dan salah satu pusat distribusi, industri, perdagangan dan kebudayaan. Pabrik-pabrik tekstil, alat-alat rumah tangga, minyak biji kapas, mesin, alat-alat listrik, sepatu dan obat-obatan. Saat berdiri (1837) dinamai Terminus (akhir jalan KA); nama diubah pada 1845.

Atlanta juga menjadi markas perusahaan minuman Coca-cola Company dan maskapai Delta Air Lines, salah satu perusahaan penerbangan terbesar AS selain American Air Lines. Gedung yang terkenal di Atlanta termasuk Museum Kesenian, Gedung Arsip Negara, Katedral Kristus Raja, gedung dengan "Cyclorama Pertempuran dekat Atlanta", tempat penyimpanan ternak, pasar petani dan Fort McPherson, benteng kuno.

Banyak lembaga pendidikan seperti Georgia State University (GSU) yang berlokasi di pusat kota Downtown Atlanta. Ada Institut Teknologi Georgia, Universitas Oglethorpe, Universitas Emory dan untuk bangsa kulit hitam: College Morris Brown (1885), Sistem Universitas Atlanta (1929); College Clark (1870). 

Bandara Internasional Hartsfield Jackson, tempat saya pertama kali tiba di Atlanta dari Arizona adalah salah satu bandara udara tersibuk di dunia. Melayani sekitar 88 juta penumpang tahun 2010. Bandara ini terletak 11 km di selatan dari tengah kota.

Salah satu lokasi menarik yang sering dikunjungi para wisatawan adalah kawasan bersejarah nasional (National Historical Site)yang terkait dengan sosok kharismatis pejuang HAM dan penerima hadiah Nobel Perdamaian, Rev. Marthen Luther King, Jr.

Ini berupa kompleks Seminary Baptis dimana terdapat sebuah Gereja Baptis tempat mendiang King setiap hari minggu berkhotbah dan memberi pengajaran bagi jemaatnya yang mayoritas orang-orang kulit hitam di masa pergerakan menentang politik aparteid di AS pada tahun 1960-an. 

Di kawasan itu kita bisa mengunjungi makam King dan istrinya Coretta Scott King, yang berada di tengah kolam air jernih nan indah pada kompleks seminari ini. Disini dipajang pula dalam ukuran besar foto-foto King. Di samping makam ini, bisa dilihat pula "Eternal Fire"yakni semacam obor tempat api yang tidak pernah padam sejak makam King mulai dibangun pada tahun 1969.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun