Duh, jadi bahas duit. Bukan, bukan itu maksudku. Tapi masing-masing kita punya tugas. Itulah guna anak disekolahkan. Kalau aku mampu mengajari mereka layaknya guru, mending anak-anak home schooling sejak dulu.
Karena aku gak mampu, makanya kutitipkan ke sekolah dengan segala konsekuensinya. Ketika anak "dikembalikan" ke rumah, tugas kita seharusnya tetap berjalan seperti biasa. Bukan semua dibebankan ke orangtua.
Sudah kusampaikan keberatan ini, tapi masih menunggu respons pihak sekolah. Semoga mereka tidak berprasangka buruk aku tak mau dekat dengan anak. Aku cuma sedang lelah. Pagi-pagi buka WAG malah berisi instruksi. Siang ditagih, malam diancam-ancam soal absen.
Bang Nadiem, piye iki?