Mohon tunggu...
Rika Saptari
Rika Saptari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang istri dan ibu dari 2 orang anak perempuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ungkapan Haru Seorang Nelayan

22 Januari 2011   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12956728902031524731

[caption id="attachment_86637" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/aDMIN (Shutterstock))"][/caption]

Kemarin sore tidak sengaja, saya menonton acara salah satu TV swasta yang menayangkan tentang situasi dan kondisi pulau pulau terluar di Republik ini salah satunya adalah Pulau Rupat.

Pulau Rupat adalah sebuah pulau di kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, pulau ini hanya bisa di tempuh melalui jalur laut, pulau yang mempunyai luas 1500 km2 ini secara geografis berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan merupakan titik terdekat menuju negara jiran Malaysia, jarak tempuh ke Malaysia hanya 1 jam dengan kapal boat tradisional sedangkan jarak tempuh ke kota Dumai memakan waktu 2 jam sehingga tidak heran jika  masyarakatnya lebih senang berbelanja berbagai keperluan dan berbarteran barang ke Negara tetangga Malaysia daripada ke Negara sendiri, logat mereka adalah melayu yang sama dengan logat orang-orang Malaysia bahkan mata uang di Pulau Rupat  juga bercampur campur, jika kita belanja di warung boleh memakai rupiah dan boleh juga memakai ringgit dan untuk uang kembaliannya kita juga boleh memilih rupiah atau ringgit, lucu ya...

Saya tertarik dengan  percakapan antara si reporter dengan seorang nelayan sederhana yang ternyata mempunyai banyak saudara yang tinggal di Malaysia yang sebagai nelayan juga. Rupanya karena jarak yang dekat menjadikan mereka mempunyai hubungan kekerabatan dikarenakan ada kerabat  yang menikah dengan nelayan Malaysia atau nelayan Indonesia yang menikah dengan orang sana, percakapan reporter dengan nelayan lebih kurang sbb:

Reporter: enakan mana pak jadi nelayan Indonesia atau nelayan Malaysia


Nelayan: enakan nelayan Malaysia bu...lebih terjamin dan hidupnya lebih makmur (dengan logat malaysia yang sangat kental)

Reporter: kalo gitu mau ngga pak tinggal di Malaysia jadi warga negara Malaysia misalnya?

Nelayan: tidak maulah...saya mau nya tetap jadi warga negara Indonesia

Reporter: lho kenapa pak,bukankah pemerintah Indonesia tidak terlalu perduli dengan keadaan penduduk di daerah sini pak?

Nelayan: iya tapi saya tetap mau nya jadi warga negara Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun