Mohon tunggu...
H.Sabir
H.Sabir Mohon Tunggu... Freelancer - Lakum Dinukum Waliyadin

Dunia ini hanya untuk disinggahi dan dinikmati sesekali kita memang akan kedatangan sial, tapi tak akan berlangsung lama tidak ada pesta yang tak usai demikian juga tidak ada badai yang tak reda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

404: Not Found "Muhamad Kece"

23 Agustus 2021   00:53 Diperbarui: 23 Agustus 2021   01:18 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kode error/foto olah digital H.Sabir

Nama muhamad kece sedang ngetrend beberapa hari ini, seorang youtuber yang konsen dengan konten-konten yang  berbau sara. penulis akhirnya mencoba untuk mengintip kanal youtube yang bersangkutan.

Tidak ada yang istimewa dari sosoknya, hanyalah oknum mabuk agama yang berlindung dibalik rasa pancasilais dan nasionalisme dengan ciri khas kupiah berlogo garuda  menutupi isi fikiran intoleran dikepalanya, mungkin julukan 404: No Found lebih cocok disematkan kepada orang ini.

Di negeri ini banyak sudah orang-orang sepertinya yang menurut sekurangtahuan saya adalah orang-orang yang diberikan kelebihan berbicara dengan ilmu yang sedengkul dalam kecerdasan emosi. Jika bisa disandingkan dalam satu frame, muhamad kece 11/12 dengan Sekjen sunda empire yang mengaku mempunyai mandat dari dewan dunia untuk membangun kembali kerajaan Pajajaran dengan dunia takluk dibawah kakinya, yang ngelanturnya campur aduk antara beberapa detil yang cocokologi sejarah dan rasa nasionalisme tinggi.

Herannya orang-orang semacam ini selalu punya rasa nasionalis yang tinggi, entah kebetulan saja mungkin tapi faktanya beberapa memang demikian adanya. 

Tapi jika Sekjen Sunda Empire menurutku tidak sesensitif dengan apa yang dilakukan muhamad kece, sebagian orang mungkin hanya akan terhibur dan bahkan tertawa terpingkal-pingkal dengan pernyataan-pernyataan dari sekjen sunda empire tersebut, namun entah kenapa akhirnya Mr.Rangga akhirnya dijebloskan ke penjara.

Seharusnya  orang seperti muhamad kece ini  menjadi perhatian serius dari pihak penegak hukum, sebab pernyatan-pernyataannya yang kontroversial dan di unggah di kanal youtube sudah ditonton ribuan orang bisa memicu kemarahan umat tertentu di negara ini. Telah ramai tokoh-tokoh dan ulama yang mengecam  perbuatan si kece di media massa maupun di televisi agar supaya polisi segera menangkapnya!

Saya pribadi sejak lama tidak terlalu menyukai  orang-orang yang mengumbar kebencian dengan balutan dakwah, ceramah, pelayanan atau sejenisnya, baik itu non muslim maupun yang beragama islam.

Terlahir dari seorang ibu yang muallaf dan hidup rukun bersama saudara-saudaraku yang non muslim membuatku lebih menjunjung persaudaraan sebangsa dan setanah air, untuk urusan agama biarlah itu urusan pribadiku dengan Tuhanku, "Lakum dinukum waliyadin" menjadi pedomanku dalam bernegara dan bermasyarakat.

Kemarahan saya pribadi bukan karena yang bersangkutan telah menista ayat-ayat agama saya itu adalah urusan lain dan lebih pribadi, tetapi lebih kepada potensi perpecahan yang bisa ditimbulkan akibat konten-kontennya terhadap persatuan dan kesatuan di bumi Bhineka Tunggal Ika kita. Lalu muncul pertanyaan sederhana dibenakku bisakah kominfo menjalankan tugasnya dengan memblokir kanal-kanal yang punya itikad memecah belah persatuan sesama anak bangsa?

Seorang Ahok saja bisa dipidana dan dipenjara meskipun tidak sedikit juga dukungan yang mengalir kepada mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, tetapi karena memunculkan kemarahan sebagian besar umat muslim dan berpotensi merusak toleransi beragama maka beliah akhirnya dipenjara. Lalu siapakah si kece ini hingga harus terlebih dahulu mengundang kecaman-kecaman dari ketua-ketua ormas keagamaan tertentu agar kepolisian segera bertindak untuk menangkapnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun