Mohon tunggu...
ali nurdin
ali nurdin Mohon Tunggu... -

Lahir di Ciledug-Tangerang-Banten. Sekarang Bekerja di SLB Negeri Taliwang, Sumbawa Barat, NTB

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-Jalan ke Gili Maringki, Pesona Desa Tanpa Kendaraan

23 September 2014   16:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411440235102654976

[caption id="attachment_361016" align="alignleft" width="300" caption="Pesona Gili Maringki"][/caption]

Detik-detik tiba di gili Maringki, terlihat kerlap kerlip lampu. Hampir di setiap titik terdapat cahaya. Cahaya itulah sebagai penunjuk jalan kami. Agar kami tidak tersesat. Lagi pula insting sang nahkoda yang sudah berpengalaman menjadi jaminan kami bisa sampai di tempat dengan selamat.

Saat menjejakkan kaki di Gili Maringki yang terbayang olehku adalah banyak lalu lalang kendaraan. Namun perkiraanku salah. Bukan hanya mobil dan motor, sepeda pun tidak akan bisa ditemui. Usut punya usut ternyata, pengaruh angin laut bisa mempercepat kerusakan kendaraan menjadi alasan. Sehingga hanya segelintir warga gili Maringki memiliki kendaraan. Itu pun dititipkan di rumah sanak keluarga yang berada di sekitar Dermaga Telong Elong.

Menurut cerita dermaga ini menjadi jalur transportasi karyawan Newmont. Entah dengan alasan apa, dermaga inipun ditutup. Padahal waktu itu perekonomian desa Jero Waru sangat maju dengan lalu lalangnya karyawan Newmont.

Terlepas dari persoalan ini, jangan mengira, meski tanpa kendaraan justru menjadi nilai tersendiri bagi masyarakat. Desa menjadi damai dan tenteram. Hanya deburan ombak yang bisa memecah kesunyian pulau dan kumandang azan sang Rabb menghangatkan hati dan jiwa. Keriuhan bocah bermain pasir di tepi pantai, menjadi warna dan pembeda kasrian gili Maringki.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun