Seperti yang kita tahu, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa, termasuk juga Indonesia. Mereka merupakan sumber daya utama untuk pembangunan, serta dapat berperan sebagai agen kunci perubahan sosial, pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi. Sayangnya, partisipasi generasi muda dalam pembangunan masih jauh dari ideal, terutama ketika 90 persen dari generasi muda di negara-negara berkembang hanya dibekali oleh tingkat pendidikan yang rendah, pelatihan dan pelayanan kesehatan melalui infrastruktur yang buruk, serta mengalami berbagai bentuk ketidaksetaraan dan keterbatasan. Pemerataan sumber daya dan energi masih terpusat pada daerah daerah tertentu. Hal lain, sulitnya medan untuk menjangkau dan memberikan infrastruktur yang memadai juga menghambat proses pemerataan ini. Faktor-faktor tersebutlah yang sebagian masih menjadi penghalang bagi generasi muda untuk ikut andil berpartisipasi dalam proses pembangunan di indonesia.
Sejumlah kebijakan harus ditingkatkan guna mengatasi kondisi ini, termasuk pendidikan pasca pendidikan dasar, pekerjaan, kesehatan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, konflik dan kejahatan, serta keterlibatan public. Hal itu ditujukan, agar generasi muda paham dan mengerti bagaimana medan berat harus ditempuh kedepannya. Istilah lainya sebagai suatu pembekalan, baik fisik atupun mental guna kemajuan bangsa Indonesia. Data sensus penduduk Indonesia pada 2010 menunjukan, setidaknya terdapat 62,3 juta anak muda berusia 16-30 tahun atau sekitar 26,2 persen dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Meski proporsi generasi muda diprediksi menurun dalam beberapa dasar warsa ke depan, jumlah generasi muda diprediksi akan meningkat hingga 70 juta jiwa di tahun 2035.
Kesempatan yang baik ini, bila tidak di manfaatkan dengan baik pula maka akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia tergolong ke dalam Negara komsumtif, dimana sebagian warga Negara kita suka “HAD ON”(red: menghamburkan uang) dimana mana yang mereka sukai. Lebih lebih pada generasi muda. Tanpa berfikir panjang, mereka akan menghabiskan uangnya hanya untuk kongko kongko atau sekedar jalan jalan belaka baik dalam ataupun luar negeri. Tanpa adanya pembekalan ilmudan pengalaman yang memadai, bisa bisa mereka kan terjerumus ke lembah hitam yang suram. Maka dari itu, dari jauh jauh hari harusnya mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia mereka kelak. Dan persiapan yang paling cocok untuk menghadapi itu semua ialah dengan cara berinvestasi.
Investasi. Investasi masih jadi hal yang asing bagi mayoritas anak muda kita. Masih ada paradigma bahwa investasi baru dibutuhkan saat sudah “mapan” dan berkeluarga. Padahal, investasi adalah hal yang mutlak dan sepatutnya dimulai sedini mungkin. Karena,semakin dini kita mengenal investasi, maka kita akan semakin tahu bahwa nilai investasi akan makin meningkat seiring dengan waktu, semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan. Usia muda adalah waktu yang paling tepat untuk mulai mengalokasikan uang dalam skema investasi. Saat belum berkeluarga dan belum ada tanggungan berbagai cicilan, berarti masih ada nominal yang cukup besar yang bisa disisihkan dari penghasilan.
Ada pada sebuah wacana seseorang pada usia dibawah 25 tahun, sebaiknya seseorang agresif mencari instrumen investasi yang berisiko tinggi namun juga menawarkan keuntungan yang tinggi. Barulah kelak 5 tahun menjelang pensiun, seseorang harus lebih berhati-hati untuk mencari instrumen investasi yang memiliki nilai risiko rendah, namun tetap menguntungkan. TETAPI sekedar info, bagi kalian anak anak muda yang baru akan memulai invest. Saya himbau untuk cari aman terlebih dahulu dalam berinvest, misalkan invest emas. Menurut saya pribadi, emas merupakan instrumen investasi yang nilainya relatif stabil dari waktu ke waktu, membeli emas pun bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Investasi emas yang menjamur di Indonesia belakangan ini adalah investasi emas batangan. Terdapat beberapa cara kamu bisa mereguk keuntungan dari investasi emas. Pertama, tentu kalian harus membeli emas yang harganya amat beragam itu. Misalkan kalian membeli emas dengan harga 2 jutaan, kalian bisa menggadaikan emas tersebut, menggunakan uang gadainya untuk membeli emas lagi. Atau kalian juga bisa “menyimpan” emas yang nilai tukarnya relatif stabil demi kepentingan masa depan. Keuntungan yang bisa didapatkan sekitar 2-4% pertahun tergantung kurs dolar terhadap rupiah pada saat itu juga. Investnya aman, dan profitnya juga aman-aman saja. PERLU DIINGAT , berinvestasi itu boleh-boleh saja, tapi perhatikan keuangan anda juga. Oke, SELAMAT MENCOBA !!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI