Syahdan disebuah negeri nan kaya raya tetapi rakyatnya kebanyakan hidup dibawah standar kelayakan, akan dilaksanakan sebuah proses demokrasi bertajuk pemiihan presiden dan wakil presiden. Pada pelaksanaan pemilihan tersebut akan ada 2 pasangan calon presiden dan wakilnya yang bertarung dan salah satunya akan menjadi pemimpin di negeri tersebut.
Calon Presiden (sebut saja CP, jelas bukan nama sebenarnya,red) dan Calon Wakil Presiden (sebut juga dengan CWP, yang ini nama samaran) pada saat sebelum dicalonkan ada yang sudah berminat menjadi Presiden dan ada yang masih belum. Berikut ada sedikit wawancara saat CP (jelas bukan nama sebenarnya) saat ditanya mengenai kemungkinan dan kesiapan menjadi Presiden bersama seorang Wartawati cantik jelita berinisial Y (nama sebenarnya Munaroh, pret pret pret pret pret pret).
Y : “Pak CP bagaimana jika Anda resmi dicalonkan partai Anda menjadi Calon Presiden?”
CP:“Gak mikiiiier” lha wong saya masih ngurusin banjir, ngurusin macet, ngurusin kampung kumuh, ngurusin lain-lain, yang paling penting saya ngurusin badan saya ini, kurus tidak?”
Y: “Hehehe Bapak bisa saja, kemungkinan jika Anda jadi Calon Presiden bagaimana dengan jabatan Anda saat ini?”
CP : “Gak mikiiiier, lha wong sudah ada wakil saya. Dia rapopo setiap waktu saya blusukan yang mikir permasalahan kota ini dia kok hehehe. Saya kan gak mikiiier”
Beberapa bulan kemudian Pak CP resmi terpiih menjadi Presiden dengan perolehan suara yang sangat telak yakni 61% melawan 39%. Dan beberapa bulan kemudian saat Pak CP (maaf namanya ganti Pak P, nama samaran saja,red) menjabat Presiden terjadi wawancara lagi. Kali ini wartawan yang mewawancarai Pak P berinisial B (Bejo, nama keberuntungan).
B : “Bapak Presiden, bagaimana tanggapan Anda mengenai kompleksnya permasalahan di negeri ini?”
P : “Gak mikiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiir” kan sudah ada wakil saya”
B: “ mengenai masalah bencana alam pak?”
P : “Gak mikiiir” wakil saya kan lebih berpengalaman ngurus masalah bencana, dia kan ketua umum organisasi kemanusiaan. Saya masih fokus ngurusin badan saya, kurus tidak? Padahal saya gak mikir”
B: “Kekuatan di parlemen koalisi partai pendukung Anda lebih sedikit dari koalisi oposisi, bagaimana jika Anda nantinya dilengserkan?”
P : “Aku rapopo”
B : “Sebagai penutup wawancara saya, bagaimana tanggapan Anda dengan tulisan ini Pak?”
P : “Gak mikiiiir” lha wong penulisnya juga gak mikiiir asal nulis saja” Prinsip saya aku gak mikiiier, pokoke aku rapopo”.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
