Mohon tunggu...
Cakra Inderasena
Cakra Inderasena Mohon Tunggu... -

warsimi.blogspot.com | seorang mahasiswa sebagai badut | pesan badut ? hihihi 021-94447440

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belanja di Pasar Senen, Antara Murah Sangat dan Sangat Mahal.

2 Juni 2012   05:24 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 52017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar :http://jephman.files.wordpress.com/2009/03/pasar-senen.jpg?w=510

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber Gambar :http://jephman.files.wordpress.com/2009/03/pasar-senen.jpg?w=510"][/caption] Pengalaman nganterin temen beli tas di pasar senen gak nyuaman buanget, pedagangnya sangar-sangar, ya walau nggak semuanya sih, tapi memang rata-rata pedagang di sini suka mengintimidasi pembeli, jadinya kasian yang nggak pinter pinter nawar bisa beli barang yang mestinya murah jadi mahal berlipat lipat. penggalan ceritanya kayak gini, saat teman ku bertanya ke tukang Tas dan Koper yang lokasinya nggak jauh dari jembatan yang menghubungkan pasar senen dan plaza atrium senen Jakarta Pusat, temanku ingin beli tas seukuran koper atau koper kali ya? iya dah koper aja, jadi temanku ceritanya mau beli koper..... sampailah pada pedagang yang di maksud, ia menjual berbagai jenis koper dan tas gemblok, jinjing, tentang, dorong, tarik, tapi sayang si pedagang nggak ngejual tas panggul, mungkin belom mode kali ya. " Bang, koper yang ini harganya berapaan?" tanya temanku dengan nadanya yang khas sumatra. " oh yang itu satu juta..". jawab si pedagang, jawabannya lurus lurus aja, kayak nggak pengen kopernya di beli. " Aih mahal amat, 300 Ribu ya bang?" tawar temanku, gak tanggung-tanggung, nawarnya bukan terjun payung lagi, tapi kayak pesawat sukhoi yang hantam gunung salak, alias parah, aku yang nggak ngerti merasa temanku keterlaluan menawar harga. "Situ becanda ya?, mau beli atau nanya doang...?" kata si pedagang ketus. " 300 ribu ya bang!" ulangi temanku.. " yang bener lah kalau nawar tuh..." sela si pedagang dengan nada memelas. " Ya udah saya maunya segitu bang...", kata temanku sambil ngeluarin jurus andalan menawar gaya ema-ema, sambil pergi... kalau si pedagang emang pengen barangnya di beli pasti dia datang lagi. Aku sendiri ikut-ikutan pergi. " Eh mau kemana? sini dulu lah". kata si pedagang, lalu lanjutnya, " ya udah kasih harga berapa, tapi bukan segitu". aku lihat beberapa teman si tukang koper ini mulai berdatangan, mungkin ingin lebih memojokkan supaya koper dagangannya di beli. " ya udah saya minta 300 ribu bang, nggak lebih.." " kasih harga yang pantas lah." " 300 ribu"... merasa kesal si pedagang mulai garang, " kamu ngerti beli nggak sih?,  ya udah cepet kamu kasih harga yang pantas" si pedagang mulai bosan " 300 ribu bang"/ " 400 ribu kau bawa pulang" " 300 Ribu" " ya udah tambah sedikit" " 340 ribu" " 360 Ribu, itu saya udah rugi" si pedagang mulai boong, ngapain jualan kalau rugi. " 350 Ribu" " Ya udah 350 Ribu kamu bawa pulang" temanku pulang menggendong koper besar untuk mengemas baju bajunya, karena tak lama lagi akan menereruskan belajarnya di negeri asing. itu hanya sekelumit dari nggak nyamannya jual beli di pinggiran terminal senen, belum tukang buku, atau tukang sepatu yang jualan di pinggir pasar kebanyakan kasar, dan naikin harganya gila gilaan, yang nggak bisa nawar dan bimbang wah bisa repot. mending belanja di mall yang harganya udah jelas dan barangnya berkualitas. tapi di mall pun masih ada kekurangan, kayaknya kalau di pikir pikir mall itu bukan sebuah pasar yang aktif, mall pasif, kita cuma bisa milih milih itu tanpa bisa nego harga dengan penjual, kita hanya terima jadi saja, tapi di sini di pasar tradisional yang tanpa pendingin udara, tanpa SPG yang cantik cantik dan tanpa ruangan yang bersih dan rapih, ya di pasar seperti inilah jual beli yang sebenarnya, menawar dan membeli, memilih dan menentukan yang terbaik. tapi nggak enaknya kalau penjualnya rese-rese, maksa banget supaya kita beli barang yang mereka jual, tapi intinya belanja di pasar senen bisa di bilang murah, asal syaratnya satu : pintar pintarlah menawar harga. so, bay bay monggo di klik tuk mampir

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun