Mohon tunggu...
Tupat Tominatasa
Tupat Tominatasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Administrator

Logika dan Rasa Menjadi Deretan Kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Jalan Keluar, Selamat di Kota Besar

31 Mei 2021   06:06 Diperbarui: 31 Mei 2021   06:29 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berisik!!!  Suatu hari bahkan setiap aku menyusuri jalan-jalan di kota Jakarta, keluh kata itu selalu menampar kendang telingaku. Dalam hati kecilku membenarkan memang,  jalan kota besar ini selalu berisik dengan suara knapot dari berbagai macam kendaraan. Membuat semua orang yang mendengarnya merasa bosan. Apalagi lagi sedang ga punya "uang" pasti akan semakin bertambah garang.

Tentu saja aku tak ingin larut terbawa dalam keluh kata layaknya orang yang sedang meng-garang. Kenapa? Ya karena aku suka mendengar Kajian. Hehe...  Kajian tentang sebuah kebijaksanaan.

****

Sifat dasar manusia itu memang diciptakan selalu mengeluh. Kok tau? Kan dari Kajian ... nih ayatnya "sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah, apabila dia ditimpa kesusahan dia bekeluh kesah "  surat Al-Ma'arij 19-20.

Sebagai pemuda Lajang...Aku merasa tertantang bila keluh kesah itu menjadi tabiiat manusia umum secara terang-terangan, maka  Aku menyimpulkan "Untuk menjadi pribadi  bak pahlawan, harus unggul dan tidak ikut-ikutan".  Dan akupun tak mau ikut keluh kesah di depan banyak orang.  Pada saat keluh kesah sudah mulai tak tertahan, Aku serahkan saja pada Tuhan. Dia yang menciptakan, maka kepada-Nya aku kembalikan. Semua datang dari-Nya dan akan kepada-Nya semua dikembalikan.

****

Bila Tuhan menciptakan berpasang-pasangan. Ujian pun punya dua jalan keluar. Apa itu?? Sukur dan sabar. Kita tinggal pilih saja berdasarkkan jenis ujian :

Gini yah..Misalnya seperti cerita diatas, saat kamu sedang mendengar suara knalpot yang kencang dan sedang ga punya uang jalan keluar yang di pilih harusnya adalah Sabar.  Dengan sabar Allah akan ganti dengan kesudahan yang baik dan indah. Dengarkan saja suara knalpot itu dengan sabar, sambil terus berjalan. Barangkali di sudut jalan masih ada  kesunyian yang terpendam.

Benar saja tampak sebuah taman di pinggir sungai bagaikan "Surga yang terpendam". Masih banyak pohon rindang. Menebarkan angin kesejukan. Bagaikan gambaran dalam surat Ar-rahman " Surga yang mempunyai aneka pepohonan tentu saja dengan buah-buahan. Buah-buahan itu berpasang-pasangan. Bisa di petik tanpa berpanjat-panjatan".  Walaupun terasa masih ada yang kurang, Apa?? Bidadari-bidadari yang membatasi pandangan. Yah.. kan Masih di Taman belum di Surga Beneran.... Cuma mau bilang "Nikmat Tuhan mana lagi yang akan kamu dustakan?".

Tapi jangan bangga! Nikmat kalau masih dalam lingkaran dunia, Dia tetap menjadi Ujian yang dapat melalaikan. Nah.. Jalan keluar dari ujian Nikmat adalah Sukur.

Akhirnya Sukur dan Sabar sama-sama akan membawamu ke dalam "surga Beneran".  Mau???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun