Mohon tunggu...
Naldi Bee
Naldi Bee Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilihan Saat Ini Membunuh Pilihan yang Lain

7 Januari 2012   22:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Komunitas Cinta Menulis (KCM) Universitas Bung Hatta Padang

wahhh... tdak terasa 2 bulan lebih tidak pulang kesurau (mushala), ada rasa rindu bersama teman-teman seperjuangan yang ada disana,bercengkrama dengan kitab-kitab yang sulit dimengerti, berpacu menjadi yang terbaik, dan menjadi sosok suri tauladan yang konsisten.

ada certa menarik pada kali pertama memasuki pesantren tersebut, dimana para santri yang belajar tidak dipandang secara umur, atupun kedudukan yang disandang di bangku pendidkin formal tertinggi sekalipun (ex :  perguruan tinggi) dengan para santri yang tidak bersekolah formal sekalipun, ataupun yang setingkat SD, disana yang dipandang hanyalah tingkat kepahaman, hapalan dan kesungguhan ketika dalam mengikuti proses pemblajaran, jikapun dia seorang mahasiswa tngkat akhir, namun untuk kedudukan dipesantren tetaplah sebagai santri baru yang setingkat dengan anak-anak SD, dan teman belajarnya juga ada yang masih berumuran 8 tahun, kebayang gak tuh belajar ngaji bersama anak SD?

yang saya maksud megaji disini bukanlah dalam artian belajar membaca alQuran secara baik dan benar saja, melankan beberapa kitab yang butuh waktu yang panjang untuk memahaminya, kitab tersbut berupa kitab tafsir dan ktab-kitab alat dengan huruf yang tak berbaris, kebanyakan orang mengatakannya adalah kitab kuning, kitab diantaranya berjudul tafsir jalalen, dardir, fekah, hikam, qudri, dan kitab-kitab kuning lannya.

dalam hal ini memang benar adanya ketka kita memilih satu pilihan maka pilihan yang lain mau tidak mau akan tersingkirkan, semua itu terbukti ketika memilh untuk aktf di organisasi mahasiswa, pesantren dan kuliah yang sedang berjalan, namun disisi lain ada rasa tak pernah puas dengan lmu yang diperoleh.

ketika dulu, 2 tahun silam dengan semangat dan keyakinan memilh suatu pilihan  yang sering teman-teman katakan bahwa aktivitas yang gila, betapa tidak, pilihan tersebut sangat jarang terjadi dikalangan mahasiswa dengan disiplin ilmu ekonomi mengikuti proses pemblajaran secara tetap disebuah pesantren kuno yang berada jauh dengan lokasi kampus yang dijalani, untuk dketahui, lokas pesantren dengan lokasi kampus ada sekitar berjarak 50 KM, namun tak patah semangat untuk menempa diri tak pernah memudar atupun goyah. semua itu dilalu dengn harapan dan cita yang telah dipatok sejak dahulu.

seringnya waktu, 2 tahun silam tidak begitu terasa, semua kegatan dan pilihan dilaksanakan dengan konsisten, jika pagi jam 7 berangkat dari perkampungan menuju kota padang yang berjarak 50 km, sedangkan sorenya pulang dengan jarak tempuh yang sama, dan jka di akumulasikan ada sekitar 100km perhari dalam perjalan,. (naik motor butut)

menariknya, semangat itu tak pernah memudar, ketika semua orang mengatakan imposible maka tidak untuk diri ini, walau disegi spirit tetap menggebu untuk terus belajar, namun disisi lain ada waktu dan tenaga yang memilki keterbatasan, kefakuman dipesantren memilki pukulan telak atas aktifitas dan pilihan yang biambil pada tahun ini.

pesantren yang begitu nyaman, tentram dan menyenangkan tersebut telah tersngkir dengan segudang aktifitas lain, keterbatasan waktu dan tenaga menjadi suatu kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk yang penuh kekurangan.

berencana, dan menjalankan, hanya itu yang bisa dilakukan, semoga aktivitas semula dapat bersinergi dengan segala kesibukan yang menghimpit.

08 januari 2012.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun