" Eh kri, sepertinya ada orang di semak-semak...!
" Ah, yang bener aja tengah malam gini, ngapain??
Dua orang peronda itupun segera mendekati sosok yang masih samar dari kejauhan. Namun nampaknya Sukri agak penakut daripada Joko yang lebih dulu menangkap sosok yang melintas dari kejauhan itu.
Langkah mereka nampak mengendap-endap, namun sesekali Sukri berhenti dan menyeka keringat dingin yang telah membasahi keningnya. Ia mencoba mengikuti joko dari belakang, tanganya mulai gemetaran saat sosok itu semakin dekat di hadapanya.
Namun sepertinya sosok itu telah mengetahui kedatangan mereka. Iapun semakin masuk kedalam rimbunya pepohonan yang berjejer diantara semak belukar. Joko semakin dibuatnya penasaran, lantas iapun mengeluarkan sebilah parang yang sedari tadi terselip di pinggangnya. Lampu jalananpun tiba-tiba saja padam. Iapun segera merebut senter dari tangan sukri yang sedari tadi telah ketakutan di belakangnya.
" Kenapa kamu kri?
" Eng...enggak kok...
" Harum gak kentut gua kri...
" Sialan kamu ko, masa aku di suruh nelan.
" Ha ha ha...biar adrenalin lo bangkit tau, dasar penakut.
Merekapun berhenti sejenak, tiba-tiba saja Joko berlari begitu cepatnya ke arah sosok yang telah keluar dari balik pepohonan.
" Ampun bang...ampun, eyke jangan ditangkep, eyke cuman numpang pipis sebentar, habisnya kebelet sih.
" Busyet dahhh... Dasarr banci kalengggg...( tepok jidat)
* tamat aja deh*
cerita ini cuma iseng belaka, kalau ada kesamaan nama dalam cerita ya di syukurin aja.
Permisi dulu ya, dadaghh