Mohon tunggu...
Peter Hari
Peter Hari Mohon Tunggu... -

pendiri portal komisiixnew.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jalan Panjang Menuju Kelulusan di Universitas Terbuka (Bagian 3)

21 Mei 2015   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:44 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1432214556901119214

"Teman-teman, perkenalkan ini dosen pembimbing kita. Namanya Bu Kinkin. Beliau yang nanti akan membimbing tutorial karya ilmiah (Karil). Bu Kinkin salah satu dosen yang menjadi Tim Penilai Ujian TAP (Tugas Akhir Program), " ujar Mbak Dwi.

Ucapan Mbak Dwi mengawali tutorial Karil. Tutorial Karil ini sempat mengalami kendala karena ruang kelas yang dipakai sejak pagi tadi untuk tutorial TAP akan dipakai jurusan lain. Beruntung dapat ruang klas yang masih kosong, walau harus naik ke lantai empat.

"Nama saya Kinkin. Perkenalkan juga, ini ibu Mery. Minggu depan dan beberapa minggu lagi ke depan, Ibu Mery akan menggantikan saya sementara. Kebetulan saya ada tugas ke luar kota dalam beberapa minggu kedepan," ujarnya.

Ibu Kinkin mulai menjelaskan apa itu Karil. Menurut beliau Karil adalah syarat kelulusan program strata satu di Universitas Terbuka. Jumlah SKS Karil hanya nol. "Tetapi, kalau Karil tidak lulus kalian belum bisa diwisuda, walau IP kalian tinggi. Saya harap dalam enam pertemuan ini Karil kalian sudah selesai," pinta Bu Kinkin.

Untuk yang membuat Karil dengan metode gagasan Bu Kinkin meminta mimimal dua buku untuk bahan referensinya. Tahun pembuatan buku harus diatas tahun 2011. "Saya harap, tahun ini banyak yang menulis Karil dengan penelitian. Buku referensinya tentu lebih banyak. Harus juga mencantumkan metode penelitiannya. Lebih menantang kan? Dan saya akan lebih menghargai, karena itu lebih sulit dan kreatif ," jelas Dosen UT yang sedang berjuang menyelesaikan S3nya itu.

Lebih lanjut Dosen UT yang dikenal tegas dan lugas oleh mahasiswanya ini, menerangkan untuk penulisan gagasan setiap halaman ada kutipan dari buku referensi 1 dan 2, baru dilanjutkan dengan kalimat si penulis. “Sedangkan untuk hasil penelitian, berkaitan dengan metode penelitian harus digambarkan langkah penelitian yang telah dilakukan besertaalasannya.Caramelakukananalisisdanstatistikyangdigunakan harusdikemukakansecarajelas,sehinggaoranglaindapatmengulanglangkah yang telah dilakukan,” tegasnya.

Dalam penjelasannya di toturial online, menurut UT plagiatmerupakanperbuatansecarasengajaatautidaksengajadalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya.Secaraumum plagiatadalahpenggunaanatau peniruanyangmirip denganaslinyaataskalimat, bahasa,dan pemikirandari pengaranglaintanpamenyebutkansumbernya, yangartinyamengakuinyasebagaihasil pemikiranaslidaripenulis.

Bu Kinkin mewanti-wanti jangan sekali-kali melakukan plagiat. Katanya, kalau ketahuan akan langsung dicoret, dan harus membuat lagi. “Makanya, setiap pernyataan tentang suatu fakta, data, pemikiran, atau pendapat,yangbukanmilikkalian, harus adasumber referensinya, “ ujarnya dengan nanda menasehati.

Ditengah tutorial, tiba-tiba ada yang masuk ke ruang klas. “Apakah ini tutorial karya ilmiah ?,” sapa seorang perempuan dengan ramahnya.

“Ya benar sekali. Kami sudah mulai dari pukul sepuluh pagi tadi. Ayo masuk saja,” pinta Rudi sang Ketua Kelas..

Sebelumnya, ternyata sudah ada yang masuk, dan aku belum pernah melihat sebelumnya. Langkah perempuan itu diikuti seorang laki-lakidan seorang perempuan berkacamata.

Jadilah, hari ini ada empat tambahan mahasiswa yang mengikuti tutorial. Aku tidak tahu darimana mereka mengetahui tutorial Karil. Yang datang ke sini biasanya karena diundang oleh Nita. Tapi dari tadi Nita tidak mengenalnya.

Tutorial terhenti sementara oleh karena kedatangan mereka. Kemudian Bu Kinkin melanjutakan kuliahnya, ia meminta tulisan awal para mahasiswa. "Kata Dwi, kalian sudah mulai menulis. Aku akan akan mengoreksinya. Mohon sediakan kertas, buatlah kolom tanggal pertemuan, jenis koreksi, tanda tangan kalian dan tanda tangan aku. Kertas itu akan menjadi bukti bahwa tulisan kalian sudah aku koreksi dan apa yang harus kalian kerjakan selanjutnya”, jelasnya.

Aku sodorkan tulisanku kepada Bu Kinkin. Aku baru menulisnya dua halaman. Masih pendahuluan. Permasalahan yang akan kutulis adalah liputan berita media televisi pada pemilu 2014. Ada yang mengusik dibenakku, sepak terjang media televisi dalam pemilu kemarin sudah sangat mengkwatirkan. Sangat terbuka sekali mereka mempertontonkan keterpihakannya kepada salah satu kekuatan politik dan salah satu kandidat Presiden dan kandidat wakil Presiden. Rasanya, TV One itu sudah menjadi corong partai Golkar, sementara Partai Nasdem yang merupakan partai baru meraih sukses karena mendapat pemberitaan positif dan menonjol di Metro TV. Rasanya bosan melihat RCTI, Global TV dan MNC TV yang setiap hari menanyangkan Wiranto dan Hary Tanoe. Publik sangat akrab dengan wajah pemilik ketiga televisi tersebut.

“Mana abstraknya? Belum ada abstrak kok sudah ada kata kuncinya? Ini kan gagasan? Abstrak harus sudah ditulis. Kecuali penelitian, abstraknya menunggu hasil akhir. Ini harus justify, biar rapi. Halaman diketik sebelah kiri atas ya.”, ujar Bu Kinkin kepadaku.

Dua lembar tulisanku yang semula bersih, kini telah tercoret tinta berwarna merah dari bolpoin Bu Kinkin. Banyak yang dikoreksi olehnya. Tema yang kuuangkat ternyata diterima. Ini artinya aku bisa melanjutkan tulisanku. Akupun disuruh menulis kembali ke dalam lembaran kertas apa saja yang dikoreksi. Minggu depan katanya harus sudah diperbaiki.

Bertambah Teman

Tutorial berakhir mendekati Pukul dua sore. Perut tentu saja mulai keroncongan walau sudah terisi makanan kecil. Lumayan lama tutorial hari ini berlangsung, dari pukul delapan pagi sampai menjelang sore.

Rupanya belum bisa beranjak dari ruang kelas. Nita sang kreator tutorial ini mulai membuka pembicaraan. “Mohon teman-teman luangkan waktu sejenak ya. Kita kenalan dulu dengan teman-teman yang baru datang,” teriaknya.

Perempuan berjilbab itu ternyata bernama Maya. Setahu dia tutorial ini dilaksanakan Pukul 12 siang. Dia mengetahuinya dari papan pengumuman di Gedung UPBJ UT Jakarta. “Aku sempat binggung mencari ruangannya. Untung aku ditemani suamiku ke sini,” ujarnya dengan manja.

“Aku bernama Ahmad Riyanto. Aku tadi tersesat ke ruang kelas lain. Ternyata ruang itu adalah tempat turorial mata kuliah ekonomi. Untung aku ketemu dengan Mbak Maya. Kalau tidak aku sudah pulang karena putus asa tak menemukan klas turorial Karil,” ujar pemuda berwajah kalem ini.

Sementara cowok yang satu memperkenalkan diri bernama Banie. Dia sudah sering mengikuti tutorial beberapa mata kuliah. “Aku sangat syok melihat dosennya ternyata Bu Kinkin. Dia kan dosen “killer”. Orangnya tegas. Kalau tidak ya tidak. Hampir semua mahasiswa mengakuinya,” ujar Banie dengan mimik yang menunjukan rasa ketakutan.

Yang terakhir memperkenalkan diri bernama Yulita Tan. Dia merasa bersyukur dapat mengikuti tutorial ini. Sama dengan yang lain dia mengetahui dari pengumuman di UPBJ UT Jakarta.”Tapi Bapak-bapak di sana bilang bahwa tutorial Karil sifatnya belum pasti. Bisa ada bisa juga tidak,” ujar Tan dengan wajah yang ceria.

Nita membenarkan bahwa UT kali ini tidak menyelenggarakan tutorial Karil dan TAP. Menurutnya, alasannya karena mahasiswa yang mengambil mata kuliah itu tidak memenuhi kuota. “Tutorial ini adalah inisiatif kita. Sebelumnya hanya kelompok diskusi yang akan dipandu Mbak Dwi. Untungnya Bu Kinkin bersedia membimbing kita, Dia sangat support sekali,” ujar cewek yang aktif mengikuti pengajian ini.

Teman-teman baru cepat sekali akrab. Ini mungkin karena Nita, Rudi, Ibu Rina dan yang lainnya sangat hangat pula menyambut kedatangan mereka. Mereka tidak langsung pulang ke rumah. Sebentar mereka berbincang-bincang informal, sambil makan siang bersama di bawah pohon rindang.

Oleh Peter Hari

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun