Dan jam dinding itu kembali bertanya..
Menunggu? Lagi-lagi?
Lalu saya bungkam tak dapat berkata.
Bukankah sekarang, lusa, nanti atau seribu tahun lagi sama saja?
Toh, saya mencintaimu tak pandang angka..
-Puput Emilifia-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!