Suatu hadiah atau kado tentunya gratis atau tidak bayar. Pemerintah telah memiliki program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk kado ulang tahun. Program ini diluncurkan sejak tanggal 10 Februari 2025.
Saya sedang membayangkan atau mimpi bahwa PKG ini adalah medical check-up seperti yang saya dapatkan ketika saya masih di kantor. Tiap tahun kami punya fasilitas istimewa yaitu medical check-up dan bagi mereka yang berusia 40 tahun, ditambahkan check up untuk EEG (jantung).
Bagi saya mendapatkan fasilitas itu sangat beruntung sekali, karena tidak perlu jauh-jauh ke laboratorium, justru mereka datang ke kantor dengan mobile car yang dilengkapi dengan foto rontgen (untuk paru-paru dan cancer), cek darah, kencing, EKG.
Hasil dari check up itu punya time frame yang cukup panjang sekitar 10 hari. Semua data akan dikembalikan kepada kita. Kita akan berkonsultasi dengan dokter dan memberikan advice pengobatan atau tindakan apa yang perlu dilanjutkan.
PKG yang sangat menjanjikan
Awalnya saya berpikir kenapa ada program yang begitu fantastis untuk semua warga 280 juta untuk cek kesehatan gratis di ulang tahun. Pesertanya banyak loh, semua warga mulai dari usia 0-6 tahun, dan usia 18 tahun ke atas di Puskesmas terdekat, usia 7-17 di sekolah pada bulan Juli saat ajaran baru, sementara lansia dan bayi/wanita hamil di puskesmas.
Masing-masing usia punya jenis pemeriksaan, misalnya usia bayi ada 8 jenis, usia balita ada 11 pemeriksaan, usia sekolah ada 11 pemeriksaan, usia SMP ada 13 jnis pemeriksaan dan usia SMA 12 jenis pemeriksaan, serta dewasa/lansia ada 19 jenis pemeriksaan. Untuk lengkapnya, bisa langsung cek di https://ayosehat.kemkes.go.id/diet-sehat/pemeriksaan-kesehatan-gratis
Jika mengacu kepada tujuan PKG ini yang sebenarnya lumayan besar budgetnya, bayangin 1 orang Rp2 juta, berarti jika 280 juta orang, total budget mencapai Rp560 Triliun .
Dengan budget yang luar biasa besarnya, tujuan awal dari pemerintah untuk mengugah kesadaran warga pentingnya mencegah penyakit. Ketika penyakit sudah dapat dideteksi sejak dini, maka biaya yang lebih besar karena penyakitnya sudah lebih parah tidak terjadi.
Saya apresiasi bahwa apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan bahwa program ini harus dilakukan dengan sangat serius harus berkelanjutan dan punya standar yang sama antara sekolah dan ribuan puskesmas di seluruh Indonesia.
