Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inflasi Melambung, Bagaimana Jika Gaji Bulanan Tidak Cukup Hingga Akhir Bulan?

1 Oktober 2022   19:13 Diperbarui: 4 Oktober 2022   16:56 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat rencana keuangan bulanan. Sumber: Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Bagaimana kondisi keuanganmu setelah kenaikan BBM?

Sebelum harga BBM naik di bulan September 3, 2022, tingkat inflasi bulan Agustus 2022 mencapai sekitar 4,69% , turun dari bulan sebelumnya yaitu 4,9% pada bulan Juli 2022.

Begitu harga Pertalite naik dari Rp.7.650 liter menjadi RP.10.000 liter dan solar juga naik dari Rp.5.150 menjadi RP.6.800 dan Pertamax naik dari RP.12.500 liter menjad Rp.14.500 per liter, dampak kenaikan BBM membuat inflasi naik sekitar 1.2%  menjadi  6.1%.

Inflasi ini tidak berhenti sampai di akhir tahun 2022 tetap di sekitar 6,1% year on year basis.  Perkiraan awal inflasi di sekitar 3-4% , namun setelah inflasi inti pada tahun 2022 , 1st quarter sudah mencapai  di level 5 %.  Bank Indonesia pun mulai mengambil Langkah agresif dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar  25 basis poin.   Ada kemungkinan suku bunga akan dinaikkan sampai akhir mencapai 100 basis poin.

Dampaknya dengan kenaikan suku bunga pasti sudah dapat dirasakan dan dilihat,  kenaikan harga barang, ditambah dengan biaya pinjaman akan mengikuti kenaikan suku bunga.

Tips bagi karyawan tetap

Sebagai karyawan tetap yang memiliki gaji sebagai sumber pendapatan yang tetap tiap bulan, pasti punya tantangan tersendiri.

Biasanya tanggal tuanya sekitar tanggal 20 , sekarang maju menjadi tanggal 15.  Sebagian sangat bingung menantikan gajian.  Bagaimana bisa berhemat untuk beli makan dan sisa uang yang tinggal menitipis?

Apalagi jika karyawan tetap tidak bisa mengatur keuangan pribadi setiap bulan.   Kebiasaan untuk beli barang konsumtif terus menerus, mudah tergoda dengan tawaran produk konsumtif yang tidak seharusnya kita beli.

Sebagian besar mulai melirik untuk mendapatkan tambahan uang dengan pinjaman online demi menutupi kebutuhan sehari-hari.

Menurut temuan dari kemenkue.go.id, sebagaian orang yang mengalami deficit terlalu cepat adalah karena faktor utang.  Utang yang digunakan untuk beli barang konsumtif bukan untuk barang produktif harus dihindari.

Tips agar gaji tetap bertahan satu bulan

Tentukan Prioritas

Setiap kali kita akan belanja, sebaiknya buat list dulu apa prioritas yang harus dibeli. Misalnya prioritas pertama adalah makanan, susu untuk anak.  Pembayaran cicilan rumah, bayar listrik, internet dan uang sekolah anak.

Jangan terpengaruh dengan tawaran promosi yang menggiurkan

Alokasikan Biaya hidup dengan akurat

Membuat anggaran rumah tangga yang akuran sudah waktunya.  Pertama adalah prioritas seperti yang telah dijelaskan di atas.   Anda harus mengelompokkan kebutuhan apa yang harus didahulukan dan apa yang harus ditunda.

Bedakan antara pengeluaran yang wajib dengan pengeluaran sebagai hiburan.   Jika Anda terpaksa sekali harus membuat budget untuk hiburan, pastikan bahwa semua kebutuhan yang prioritas sudah dimasukkan dalam anggaran. Lebih baik untuk memikirkan untuk tabungan untuk masa depan ketimbang untuk hiburan yang hanya bersifat kesenangan .

Pembagian gaji bulanan dengan cara persentase.  PErsentasi itu tidak harus baku, tapi bisa bersifat flexible tergantung pengalokasian.  Berikut ini adalah contoh untuk pengalokasian gaji yang mungkin dapat membantu .

Formula 40-30-20-10

Dilansar dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Anda dapat mempraktekkan pembagian gaji dengan formula 40 persen gaji dialokasikan untuk kebutuhan hidup dan biaya bulanan yang wajib menjadi kebutuhan primer seperti makan,transportasi, listrik, internet.

30 persen dialokasikan untuk kebutuhan sarana seperti cicilan kendaraan, cicilan rumah, dan utang yang lainnya.   Mendahulukan pembayaran utang dan tidak menambah utang sebelum utang dilunasi lebih dulu.

20 persen dialokasi untuk ditabung.   Mengingatkan kembali bahwa uang tabungan itu sangat penting untuk kebutuhan emergency.  Misalnya kita kena PHK dan kita harus punya tabungan sebesar 3 x dari gaji terakhir.   Selain itu tabungan juga dapat digunakan untuk menabung untuk tabungan pendidikan, persiapan pensiun dan tabungan investasi.

Terakhir adalah 10 persen yang dapat dilaokasi untuk membayar zakat atau bersedekah.  Setiap keluarga tentu punya kebijakan untuk menggunakan dana 10 persen yang memang jumlahnya paling sedikit tetapi dapat membantu kita dalam kondisi darurat.

Kurangi jajan, hiburan yang tidak penting

Apabila sebelum inflasi tinggi, keluarga kita seminggu dua kali jajan ke luar.  Kita sekarang bisa belajar memasak yang seenak restoran dan mengurangi biaya yang lebih tinggi.

Juga kebiasaan di kantor misalnya habis makan siang, kita ingin minum kopi di caf dengan brand yang mahal harganya.   Jika kebiasaan minum kopi sehabis makan tidak dapat dikurangi, cobalah untuk mencari kopi yang tidak mahal harganya.  Jika bisa membawa kopi blend dari rumah dan membuat di kantor.

Mengurangi penggunaan listrik dengan memangkas pemakaian AC , meskipun udara sangat panas akhir-akhir ini, kita dapat mengganti pemakain AC dengan kipas angin.   Juga menggunakan timer untuk pemakaian AC.

Pada intinya mengatur keuangan itu adalah mengatur cashflow antara pemasukan dan pengeluaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun