Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Saat Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu

14 April 2021   13:58 Diperbarui: 14 April 2021   14:01 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/ACMEDesigners/

Seperti tahun lalu, 2020, Ramadan terasa berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya.   Pandemi telah membuat ibadah puasa di tahun lalu  dengan keterbatasan tertutup, di rumah masing-masing.

Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama, pada tahun lalu telah menetapkan kegiatan Ramadan dilakukan penyesuaian.   Dalam surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 Kementrian Agama RI itu semua panduan untuk ibadah Ramadan dituliskan di tengah pandemi.

Ibadah tawarih, tadarus , dilakukan di rumah masing-masing, tidak perlu dilakukan bersama-sama di masjid . 

Begitu pula untuk sahur on the road dan  acara buka puasa yang biasanya dilakukan secara ramai-ramai dan bersama-sama dengan kerabat, keluarga dan anggota sesama di RT , ditiadakan.

Ketentuan ini berlaku untuk semua orang baik itu individu maupun Lembaga pemerintahan, Lembaga swasta atau para pengurus Mesjid.

Tujuan dari pemberlakukan ibadah puasa di rumah saja karena untuk mencegah meningkatnya penularan pandemic covid 19.  Pada saat itu korban yang terpapar terus meningkat, juga belum adanya vaksin yang tersedia.

Menjelang tahun 2021, tentunya semua teman-temanku, saudara dan pembantuku pun sudah menyiapkan diri dengan hal yang sama. Ternyata ada kelonggaran dari Pemerintah untuk melakukan tawarih di Mesjid bagi tempat yang dianggap masih zona hijau.

Tapi melihat kondisi pandemi belum pulih meskipun saya dan suami sudah vaksin, tapi pembantu dan anak belum vaksin, dan sekitar rumah pun masih ada yang terpapar covid, maka persiapan menyambut Ramadan  hampir sama seperti dengan tahun lalu. 

Dari segi hati dan perasaan kebersamaan untuk Ramadan terpaksa ditiadakan karena ternyata mahal  sekali harga untuk sebuah risiko yang diambil apabila masih nekat untuk tetap mau bersama-sama dalam segala ibadah, baik itu  tadarus, tawarih maupun buka bersama.

Pelajaran yang penting dan baik ketika tetangga pun mengalami sakit covid setelah mengadakan buka bersama dengan keluarganya.

Ibu R (bukan nama sebenarnnya), terpaksa dilarikan ke rumah sakit, setelah terpapar di rumah sakit setelah dia berbuka puasa dengan anak, menantu dan cucu.  Hasil pemeriksaan Rapid test antigen menyatakan ibu R kena positif Covid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun