Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maju Selangkah, Anak Berprestasi Non-akademik Mendapat Pengakuan "Cap Kredibilitas"

30 Januari 2020   17:30 Diperbarui: 30 Januari 2020   17:35 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanannya ke Mamba Academi untuk berlatih basket, hari Minggu tanggal 26 Januari Kobe Bryant bersama dengan putrinya. Naas hari itu merupakan kematian tragis Kobe Bryant bersama putrinya, Gianna.

Kobe Bryant sangat berambisi besar agar putrinya Gianna, meneruskan dan mewarisi kejayaan dalam bidang basket yang mendunia. Latihan dan pengawasan ketat dilakukan oleh sang ayah, Bryant terhadap putrinya.

Mengapa Bryant tidak mendorong Gianna untuk berambisi di bidang yang lain? Bryant berharap jejak legacynya bisa diturunkan kepada anaknya. Legacy yang membawa namanya harum. Dunia sport di Amerika Serikat sangat prestisius dan membanggakan bagi mereka yang punya prestasi. Warga Amerika sangat bangga terhadap pahlawan-pahlawan  di bidang sport, yang benar-benar hebat dalam bidang sport.

Pertemuan saya dengan seorang ibu membuka mata dan pikiran saya  yang terbaru tentang bagaimana anak yang punya talenta "Sport" yang prima di Amerika itu begitu dihargai baik secara akademik maupun non akademik.

Teman saya itu bercerita bahwa anaknya itu memang punya kemampuan untuk bermain tenis sejak SMP. Dunia tenis jadi bagi dunia kedua bagi anak perempuannya. Hobi main tenis itu memang masih berstandar klub saja. Namun, keseriusannya dan komitmen untuk bermain baik itu, telah membawanya ke suatu kompetisi internasional.  

Ketika dia gagal di kompetisi internasional, dia masih mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan kesempatan belajar di salah universitas di Amerika Serikat, tanpa test masuk, tetapi melalui jalur penerimaan mahasiswa yang punya talenta sport terbaik.

Benak saya langsung berpikir keras mengapa universitas ternama sekali pun mau menerima mahasiswa dengan kemampuan sport terbaik tanpa test akademik?

Ternyata mereka mengharapkan bahwa mahasiswa /mahasiswi itu bisa jika belajar di universitas itu, dapat menyandang pemain terbaik dalam satu bidang sport universitas. Di tiap univeristas tertentu/terkemuka, ada kerjasama antara universitas dengan dewan olahraga nasional untuk menentukan berapa  mahasiswa/I yang dapat beasiswa secara penuh atau bayar hanya 50%. 

Tugas dari mahasiswa yang mendapatkan beasiswa penuh itu selain belajar sebagai mahasiwa juga harus berlatih dengan komitmen tinggi jadi tim utama mewakili univesitas menuju gelanggang nasional.

Nach, ternyata konsep pendidikan melalui prestasi non akademik ini ternyata menjadi salah satu impian dari Nadiem Makarim, MEnteri Pendidikan dan KEbudayaan .

Kementrian Pendidikan dan Kebudaan segera akan membentuk satu struktur organisasi baru. Organisasi baru disebut dengan Pusat PRestasi Nasional. Tugasnya akan memberikan kredibilitas bagi anak-anak yang berbkat di bidang non-akademik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun