Sudah hampir dua pekan ini setiap pagi setelah bel jam pelajaran pertama saya keliling ke beberapa kelas untuk mengecek anak-anak yang akhir-akhir ini sering tidak masuk kelas. Hampir tiap kelas ada saja satu atau dua anak yang tidak masuk kelas, ketika saya memasuki kelas dan menanyakan si A,B, atau C maka jawaban yang mereka lontarkan seperti ini “Absen bu..”, “Kumat bu..”, “Langganan bu..”, “Tadi kabur bu lari ke kampus..” dll. Setelah saya cek semuanya, saya langsung menelpon ke rumah masing-masing anak. Dan kebanyakan mereka (orang tua, pembantu, ataupun saudara) mengatakan seperti ini “Loh, tadi diantar ayahnya bu..”, “Tadi berangkat kok bu..”, “Tadi saya antar sampai gerbang sekolah”, lalu kemanakah perginya anak-anak ini? Ada apakah gerangan?. Setelah saya berbicara dengan wali kelas dan guru-guru mata pelajaran, saya mengindikasikan ada beberapa penyebab mengapa mereka kabur atau tidak masuk kelas padahal sebagian dari mereka (anak-anak yang kabur) sudah memasuki sekolah.
Pada dasarnya seringkali banyak kasus anak-anak yang kabur dari sekolahnya lalu mereka berkeluyuran di jalanan, di tempat bermain PS, di tempat keramaian bahkan akhir-akhir ini banyak anak-anak yang berseragam sekolah berada di warnet/warung internet pada saat jam sekolah. Lalu timbul pertanyaan demikian, mengapa terjadi perilaku yang seperti itu?
Adapun penyebab anak kabur dari sekolah diantaranya yaitu:
1.Ada masalah dengan sekolah
Kejadian yang tidak mengenakkan ataupun pengalaman yang menyakitkan selama di sekolah dapat menyebabkan anak tidak mau ke sekolah. Baik perlakuan dari teman dekat, teman satu kelas, teman yang lain dan kemungkinan juga guru ataupun pihak lain yang berada di sekolah.
Pengalaman yang tidak menyenangkan atau menyakitkan dari teman sebaya biasanya berupa mengolok-olok, bercanda yang berlebihan, menodong, bertengkar dll. Sedangkan pengalaman yang tidak menyenangkan dari guru biasanya berupa hukuman karena tidak mengerjakan PR, pelajaran yang sulit atau mungkin karena tidak membawa atribut pakaian sehingga anak takut dihukum dll.
Hal inilah yang biasanya menimbulkan anak-anak kabur atau tidak mau berangkat sekolah.
2.Ada masalah dengan orang tua
Masalah dengan orang tua juga bisa menyebabkan anak kabur dari sekolah, kadangkala ada anak yang mengalami atau melihat orang tua bertengkar di rumah sehingga anak tidak mau pergi ke sekolah melainkan ke tempat lain yang menurutnya menyenangkan. Karena jika ia berangkat ke sekolah sama saja pikirannya terganggu dan tidak konsentrasi selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Atau mungkin orang tua sering memarahi anak karena hal sepele, uang saku kurang dll.
3.Ada hal yang lebih menyenangkan diluar sekolah
Adakalanya ada hal lain diluar sekolah maupun diluar rumah yang lebih menyenangkan dibanding ia berada disekolah, misalnya pergi ke rumah teman dewasa yang suka mengajak bermain atau begadang pada malam hari, bermain playstation/PS, bermain game, ataupun pergi ke warnet/ warung internet dll. Tempat-tempat seperti itulah yang memungkinkan anak-anak lebih menyenangkan ketimbang mereka berada di sekolah. Karena anak-anak biasanya ingin mencoba sesuatu yang baru dan untuk menghilangkan stres akibat tugas sekolah atau mungkin karena suatu masalah.
Jika sudah seperti ini, lalu apa yang seharusnya kita lakukan?
1.Menghubungi pihak rumah atau orang tua untuk menanyakan perihal anak, jika si anak tidak masuk sekolah. Karena disekolah anak sudah menjadi tanggung jawab sekolah, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka pihak sekolahlah yang akan diminta pertanggung jawaban.
2.Berkomunikasi langsung dengan orang tua, menanyakan perihal anak. Kemungkinan si anak tidak berani bercerita kepada guru.
3.Mengamati tingkah laku anak, bisa bertanya melalui teman satu kelas ataupun guru mata pelajaran. Bisa jadi si anak ada masalah dengan teman sebayanya atau kemungkinan ada masalah dengan guru mata pelajaran tertentu dan wali kelas.
4.Berkomunikasi dengan anak, menanyakan langsung kepada anak mengenai penyebab ia tidak masuk sekolah ataupun kabur dari sekolah. Menanyakan secara pelan-pelan agar anak merasa nyaman dan tidak merasa diintimidasi. Jika anak tidak mau mengungkapkan permasalahannya ataupun penyebabnya, kita bisa menggambarkan kondisi orang tua dan kegiatan belajarnya di sekolah. Jika dalam proses berkomunikasi dengan siswa, siswa ditemani orang tua dan masih tidak mau menjawab. Sebaiknya meminta izin kepada orang tua untuk mengobrol secara empat mata, bisa saja siswa tidak nyaman dengan kehadiran orang tua selama proses berkomunikasi dengan siswa.
Inilah satu masalah dan penanganan yang beberapa kali terjadi di sekolah tempat saya mengajar, jika dengan beberapa penanganan diatas belum juga diatasi kita bisa bekerja sama dengan pihak lain yang lebih ahli.
Demikian artikel ini saya buat,semoga bermanfaat amin…
……with love, HM Zwan……
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI