Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Slogan "Veni, Vidi, Vici" untuk Memboyong Maskot Asian Games ke Pangkuan Ibu Pertiwi

19 Agustus 2018   09:28 Diperbarui: 19 Agustus 2018   15:59 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asian games XVIII 2018 digelar di Jakarta dan Palembang mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 465 nomor yang dipertandingkan pada tanggal 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Panitia penyelenggara Asian Games (isnagoc) membagi jumlah area menjadi 4 cluster dengan rincian : Jakarta cluster 1, Jakarta cluster 2, Jakarta suburb cluster, dan Palembang cluster. Sebagai tuan rumah Indonesia menargetkan 20-22 medali emas sehinga bisa mengamankan posisi 10 besar. (vik.kompas.com)

Target itu tidak boleh dijadikan beban bagi atlet-atlet Indonesia yang akan bertanding. Semua atlet pasti ingin berjuang untuk memberikan hasil yang terbaik untuk negara Indonesia tercinta. Peraihan medali emas, perak, atau perungu sebagai kado indah HUT RI yang ke-73. Namun hal itu adalah urusan nanti. Sekarang para atlet harus menjaga kesehatan dirinya agar bisa tetap bugar dan fokus untuk memenangkan setiap pertandingan yang akan dijalani.

Saat kondisi fisik atlet prima pasti banyak hal yang bisa diperbuat untuk bisa memenangkan setiap pertandingan. Peran pelatih diluar lapangan tidak kalah penting. Mereka akan mengamati jalannya pertandingan. Setelah itu pelatih bisa memberikan instruksi yang tepat untuk mengamankan kemenangan dalam setiap pertandingan yang dijalani oleh atlet. Sehingga medali bisa diraih pada setiap cabang olahraga yang dimainkan.

Sejarah mencatat Indonesia berhasil menjadi runner-up Asian Games pada tahun 1962 saat menjadi tuan rumah. Harapan kita semua adalah atlet Indonesia bisa tampil lepas. Ada cabang-cabang olahraga (cabor) yang berpeluang untuk menghasilkan pundi-pundi medali. Seperti bulutangkis (ganda putra juara dunia), taekwondo (medali perungu Asian Games 2006 & 2010), rowing (medali perungu Asian Games 2014), perahu naga (medali emas Asian Games 2010), angkat besi (medali perak olimpiade 2016). Selain itu ada juga cabor baru yang dipertandingkan dan cabor tersebut menguntungkan Indonesia sebagai tuan rumah. Seperti cabor pencak silat, paralayang, panjat tebing, jetski, dan bridge. (cnnindonesia.com)  

Penonton atau supporter perlu datang langsung di tempat pertandingan. Kehadiran penonton atau supporter dengan sorak-sorainya bisa melemahkan mental bertanding lawan. Lawan-lawan akan tertekan oleh atmosfir pertandingan yang berpihak pada tuan rumah. Sehingga penonton yang hadir bisa menjadi dewi fortuna penyelamat kemenangan atlet-atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018.

Harga tiket tergantung dari cabang olahraga yang dipertandingkan. Tiket preliminery dibandrol dengan harga Rp50.000,00 sampai Rp.100.000,00. Pada saat laga semi final dan final, tiket mengalami kenaikan. Harganya adalah antara Rp200.000,00 sampai Rp300.000,00. (vik.kompas.com)

Sementara bagi warga Indonesia yang tempat tinggalnya berada di daerah-daerah. Mereka bisa memberikan dukungannya dari rumah masing-masing. Pertandingan Asian Games XVIII 2018 biasanya disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi. Selain itu berita-berita hasil perolehan medali bisa langsung di cari di internet. Karena biasanya informasi yang ada di internet selalu diperbahrui.

Pemerintah Indonesia sebagai penyelengara mencanangkan empat kesuksesan. Yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses pemberdayaan ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan artikel opini Menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrowi di media online www.detik.com. Dalam penjelasan artikelnya, bagi atlet yang meraih medali emas di Asian games XVIII 2018 akan mendapatkan bonus sebesar Rp 1.5 miliar.

Veni, vidi, vici adalah kalimat bahasa latin yang terkenal berasal dari Julius Caesar, jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47 SM. Arti kalimat tersebut adalah saya datang, saya melihat, saya telah menaklukkan. (wikipedia.org)

Semboyan tersebut bisa dijadikan penyemangat bagi diri atlet Asian games yang akan bertanding. Bonus finansial dari menpora yang menggiurkan jika meraih medali emas menjadi motivasi tersendiri. Uang sebesar itu bisa digunakan untuk membiayai keluarganya seumur hidup. Selain itu apabila atlet tersebut pintar dalam mengatur keuangan. Maka sisa bonus medali emas Asian games 2018 bisa diturunkan ke anak cucunya. 

Dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil (cpns) yang dilakukan oleh pemerintah. Atlet-atlet Indonesia yang berprestasi dan meraih medali di setiap ajang internasional yang diikuti oleh Indonesia. Maka mereka lebih diprioritaskan untuk diterima sebagai pegawai negeri sipil (pns) di berbagai Kementrian dan lembaga-lembaga pemerintahan. Hal ini tentu tentu bisa lebih menjamin masa depan atlet nantinya saat sudah tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun